.webp)
Sudah 2 bulan berlalu, namun berkas perkara pembunuhan Dini Sera Afrianti (29) atau Andini masih jalan ditempat. Berkas pembunuhan itu masih diteliti oleh kejaksaan. Tersangka Gregorius Ronald Tannur masih belum dilimpahkan ke jaksa.
Hingga kini berkas perkara putra dari mantan anggota DPR RI fraksi PKB Edward Tannur itu masih diteliti oleh jaksa di Kejari Surabaya. Padahal, kasus pembunuhan sadis yang dialam warga Sukabumi, Jawa Barat hingga tewas di Blackhole KTV Surabaya telah terjadi dua bulan lalu, tepatnya 4 Oktober 2023.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, pihaknya telah mengembalikan berkas perkara tersebut ke Kejari Surabaya. Pengembalian berkas yang sudah dilengkapi sesuai petunjuk jaksa ini sejak beberapa pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah lama kok, sekitar 2 mingguan lah (P19 atau dikembalikan ke jaksa)," kata Hendro saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (20/12/2023).
Sementara itu, Kasintel Kejari Tanjung Perak Putu Arya Wibisana memastikan berkas tersebut masih berstatus P19. Ketika disinggung mengapa berkas perkara tak kunjung rampung dan segera disidangkan, ia tak menjelaskan secara detail.
"Sabar, secepatnya (P21) nggih (ya)," ujarnya saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (19/12).
Ketika ditanya apakah ada intervensi dari pihak lain, termasuk keluarga tersangka, Putu memastikan tidak ada. Menurutnya, penyelidikan, penyidikan, hingga pelimpahan berkas telah dilakukan sesuai aturan yang ada.
"Tidak ada (intervensi). Sesuai SOP semua," tuturnya.
Seperti diketahui, Dini tewas setelah dianiaya kekasihnya Ronald Tannur. Ronald merupakan anak mantan anggota DPR RI, Ronald Tannur. Penganiayaan itu dipicu cekcok usai keduanya karaoke di Blackhole KTV.
Dini sempat dipukul botol tequila dan dilindas mobil oleh Ronald. Ronald sempat merekam saat Dini terkapar tak berdaya sebelum akhirnya perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat itu meninggal dunia.
(hil/dte)
