Suprio Handono (31) tersangka pembunuhan istrinya, Fitriani yang mayatnya dicor di dalam rumah menjalani rekonstruksi. Ada sekitar 21 adegan yang diperankan oleh Handono. Dari rekonstruksi itu terungkap kronologi Handono membunuh dan mengubur Fitriani yang selama ini belum dibeberkan polisi.
Pembunuhan yang dilakukan Handono terjadi pada sekitar bulan Oktober 2021. Berawal dari Fitriani yang pulang dengan diantar lelaki yang diduga selingkuhannya melalui pintu belakang. Saat itu Handono tengah mencuci baju di belakang rumah.
Kepulangan Fitriani itu untuk menemui kedua anaknya. Selain itu, Fitriani juga pamit hendak bekerja di Sambi, Kediri. Setelah itu, Fitriani kembali pergi meninggalkan rumah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enam hari kemudian, Fitriani datang kembali ke rumah. Lagi-lagi, Fitriani masuk melalui pintu belakang dan saat itu Handono sedang memasak.
Keduanya sempat mengobrol dan berujung cekcok. Keduanya cekcok karena Fitriani tak mau diantar pulang Handono ke rumah pria yang diduga selingkuhannya.
Menurut Handono, Fitriani enggan diantarkan karena ternyata tidak jadi dinikahi secara sah oleh pria selingkuhannya. Fitriani juga uang Rp 5 juta untuk anak-anaknya. Padahal Fitriai telah diserahkan Handono ke pria yang diduga selingkuhannya tersebut.
Cekcok yang terjadi di dapur, kemudian berlanjut di ruang tengah. Handono semakin emosi karena Fitriani tidak bisa dinasihati. Fitriani juga tampak menunjuk-nunjuk Handono saat cekcok.
Handono yang kalap kemudian mengambil kayu kopi dan dipukulkan pada tengkuk leher Fitriani. Setalah itu, Handono sempat melepas bajunya dan membawa mayat Fitriani ke salah satu kamar. Handono juga sempat membersihkan ceceran darah Fitriani di lantai.
Beberapa saat kemudian, Handono membongkar lantai di salah satu kamar di dekat dapur. Di situlah, Handono membuat lubang untuk mengubur jasad Fitriani lalu mengecornya setelah setahun kemudian.
Rumah yang ditempati Handono itu lalu dijual ke kakaknya. Dari sini kemudian jenazah Fitriani yang telah jadi kerangka ditemukan secara tak sengaja oleh pekerja yang hendak merenovasi rumah pada Selasa 21 November 2023 dan membuat geger warga Desa Bacem, Ponggok, Kabupaten Blitar.
(abq/iwd)