Ada fakta baru saat Suprio Handono alis Nuhan (31) menjalani rekonstruksi pembunuhan istrinya, Fitriani yang mayatnya dikubur dan dicor dalam rumah di Desa Bacem, Ponggok, Kabupaten Blitar. Fakta tersebut adalah korban sempat menodongkan pisau sebelum dibunuh Handono.
Namun, fakta tersebut masih akan didalami oleh polisi karena sebelumnya tidak ada dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Polisi juga menilai hal itu bisa saja pengakuan yang dibuat-buat Handono membunuh istrinya.
Fakta tersebut terungkap saat Handono tiba-tiba menyampaikan keterangan baru. Dia menyebutkan istrinya yakni Fitriani sempat menodongkan pisau kepadanya saat terjadi cekcok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu langsung membuat para petugas kepolisian dan kejaksaan terkejut dengan pengakuan Handono. Pasalnya, keterangan itu tak disampaikan Handono saat BAP. Handono pun sempat dicecar oleh petugas untuk memberikan keterangan yang sebenarnya. Sementara Handono tetap menyebut istrinya sempat menodongkan pisau.
Kendati demikian, polisi tetap mencatat keterangan Handono tersebut. Kemudian melanjutkan proses rekonstruksi, yakni saat Handono emosi dan mengambil sepotong kayu kopi untuk memukul Fitriani.
"Ada fakta baru, tersangka bilang korban bawa pisau dan nunjuk -nunjuk (menodong ke tersangka). Ini belum masuk di BAP, baru disampaikan pas di rekonstruksi ini," kata Kapolsek Ponggok AKP Sujarwo kepada detikJatim saat di lokasi, Jumat (8/12/2023).
Jarwo menambahkan fakta yang ditemukan tersebut akan menjadi bahan pengembangan kasus. Apakah hal itu benar atau hanya alibi Handono semata.
"Nah ini tujuan rekonstruksi supaya lebih jelas. Kalau nanti butuh keterangan saksi kami tambahkan. Kami dalami temuan ini," tandas Sujarwo.
Sebelumnya, warga Desa Bacem, Ponggok, Kabupaten Blitar geger dengan penemuan kerangka manusia di dalam rumah. Kerangka manusia ditemukan tak sengaja dalam kamar oleh pembeli rumah yang hendak melakukan renovasi. Kerangka manusia itu ditemukan oleh pekerja. Saat itu mereka hendak membongkar gundukan yang ada di salah satu kamar yang terkunci.
(abq/iwd)