Polisi membeberkan modus lima pemuda yang menjadi anggota Gangster All Star di Surabaya. Mereka diamankan polisi saat pesta miras dan hendak tawuran antargangster.
Saat ini, kelima remaja itu telah dimediasi. Kelimanya disanksi wajib lapor dan telah dipulangkan.
Kapolsek Tegalsari Kompol Imam Mustolih menjelaskan, 5 pemuda yang diamankan itu tak memiliki basecamp tetap. Artinya, mereka berpindah-pindah ketika pesta miras dan berencana melakukan tawuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk markas dari kelompok gangster All Star tidak memiliki markas yang tetap, mereka berpindah pindah," ujar Imam saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (30/11/2023).
Para gangster itu kerap menggunakan Instagram untuk mencari lawan tawuran. Ketika disetujui lawan, baru lah mereka membuat kesepakatan untuk bertemu dan tawuran dengan membawa sajam.
"Kelompok gangster All Star ini menggunakan Instagram untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya. Nama akun IG-nya pasukan mafia kalem," tuturnya.
Imam mengatakan, pihaknya telah menyerahkan proses pembinaan pada DP3A Pemkot Surabaya. Selanjutnya, para remaja anggota gangster itu akan diberikan pendampingan psikologis.
"Pendampingan psikologis dan anak yang putus sekolah bisa diusahakan ikut program kejar paket," kata Imam.
Meski sudah dipulangkan dan dikenakan sanksi wajib lapor, ia meminta orang tua harus bisa memantau dan mengawasi anak-anak. Salah satunya mengawasi handphone anak masing masing.
(hil/dte)