Seorang mahasiswi yang juga merupakan Ketua BEM Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) diduga mengalami pelecehan seksual. Pelecehan dilakukan anggota atau staf BEM dari fakultas lain di Unesa berinisial A.
Dalam pengakuannya, korban diduga dilecehkan mahasiswa teknik tersebut pada 20 Agustus 2023. Korban mengaku, A diduga sengaja melecehkannya saat simulasi penerimaan mahasiswa baru atau PKKMB.
Rupanya, kasus ini mencuat ke publik. Bahkan, ramai menjadi perbincangan di Instagram usai korban menceritakan kisahnya melalui story.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini rupanya juga telah diketahui pihak kepolisian. Bahkan, polisi telah mendalami dugaan pelecehan hingga mendatangi korban dan pihak Unesa.
Namun, kasus ini urung dilakukan pendalaman. Sebab, korban dan pihak kampus tak melaporkan kejadian itu ke polisi.
Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanti Nainggolan mengatakan ia dan timnya telah mengkroscek ke Unesa. Namun, tak ada laporan yang masuk.
"Barusan saya dari Unesa, dia (korban) tidak buat laporan," kata Rina saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (16/11/2023).
Ia memastikan, kasus tersebut telah ditangani sendiri oleh pihak kampus. Termasuk sanksi apa yang akan ditentukan.
"Monggo ke Unesa untuk konfirmasi," ujarnya.
Informasi yang diperoleh detikJatim menyebut terduga pelaku pelecehan seksual akan dikenakan sanksi. Pihak Unesa hari ini menggelar sidang kode etik untuk menentukan sanksi tersebut.
Sanksi ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) dan Peraturan Sekretaris Jenderal (Persesjen) terkait Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.
Sebelumnya, kasus pelecehan ini sempat viral usai korban berani mengungkapkannya di Instagram pribadinya. Korban menjelaskan kronologi kejadian pada saat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
"It's time to speak up. Pada 20 Agustus 2023, saya mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2020 di depan gedung rektorat saat mengawasi Mahasiswa Baru 2023 simulasi PKKMB 2023," ujar korban pada akun Instagramnya yang dilihat detikJatim, Kamis (16/11/2023).
Kronologinya, saat itu ia sedang bersama beberapa Ketua BEM fakultas di dekat lapangan sambil memantau mahasiswa baru dari masing-masing fakultas. Kemudian, pelaku datang dengan segerombol mahasiswa teknik dan menyapa semua orang, kecuali korban. Pelaku hanya menatap korban.
"Kemudian, beliau membalikkan diri, menghadap ke lapangan dan menempelkan seluruh tubuhnya ke tubuh saya, menyender dan bertumpu kepada saya. Saya terjepit dan seluruh tubuh saya mengenai tubuh pelaku," bebernya.
"Saya mencoba untuk menggeser tubuh saya, namun kesulitan karena beliau bertubuh besar. Saya mencoba untuk mendorong beliau tetapi juga tidak bisa. Sampai pada akhirnya beliau berdiri tegak dan menertawakan saya, beliau mengatakan 'oh ada orang di sini?'," lanjut korban.
(hil/iwd)