Seorang mahasiswi yang juga Ketua BEM Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengaku menjadi korban pelecehan seksual di lingkungan kampus. Korban berinisial DB ini menyebut terduga pelaku merupakan mahasiswa Teknik Informatika Unesa.
Dugaan kasus pelecehan ini viral usai korban berani mengungkapkannya di Instagram pribadinya. DB menjelaskan kronologi kejadian pada saat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
"It's time to speak up. Pada 20 Agustus 2023, saya mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2020 di depan gedung rektorat saat mengawasi Mahasiswa Baru 2023 simulasi PKKMB 2023," ujar DB pada akun Instagramnya yang dilihat detikJatim, Kamis (16/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kronologinya, saat itu ia sedang bersama beberapa Ketua BEM fakultas di dekat lapangan sambil memantau mahasiswa baru dari masing-masing fakultas. Kemudian, pelaku datang dengan segerombol mahasiswa Teknik dan menyapa semua orang, kecuali DB. Pelaku hanya menatap DB.
"Kemudian, beliau membalikkan diri, menghadap ke lapangan dan menempelkan seluruh tubuhnya ke tubuh saya, menyender dan bertumpu kepada saya. Saya terjepit dan seluruh tubuh saya mengenai tubuh pelaku," bebernya.
"Saya mencoba untuk menggeser tubuh saya, namun kesulitan karena beliau bertubuh besar. Saya mencoba untuk mendorong beliau tetapi juga tidak bisa. Sampai pada akhirnya beliau berdiri tegak dan menertawakan saya, beliau mengatakan 'oh ada orang di sini?'," lanjut DB.
Setelahnya, DB hanya bisa diam. Sebab, tidak ada yang membantunya, menenangkan, maupun membelanya saat itu. Justru, ada yang menertawakan dan menganggap itu hanya candaan.
DB pun langsung meninggalkan lokasi, lalu menghampiri teman-temanya dan menceritakan kejadian yang dialaminya sambil menangis.
Usai mendapat perlakuan itu, DB mengalami trauma mendalam. Ia mengaku takut untuk datang ke kampus, bahkan ia harus menjalani perawatan ke psikolog atau psikatri.
Selain itu, korban juga telah melaporkan kejadian tersebut ke Satuan Tugas Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS). Ia berharap, apa yang ia alami segera ditangani pihak kampus.
(hil/dte)