.webp)
Kepala Dinas Sosial dan Bappeda Bojonegoro diperiksa Kejari setempat. Mereka diperiksa terkait dugaan penyelewengan pengadaan 384 unit mobil siaga desa tahun 2022.
Kasipidsus Kejari Bojonegoro Aditia Sulaeman membenarkan adanya pemanggilan kedua pejabat Pemkab tersebut. Mereka dimintai keterangan seputar mekanisme pengadaan mobil siaga yang kini sedang dilakukan proses penyelidikan.
"Benar ada dua orang ya, kadinsos dan kepala Bappeda untuk hari ini," ucap Aditia Sulaeman kepada detikJatim, Selasa ( 14/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aditia mengatakan sebelum pemaggilan dua pejabat ini, Kejari juga telah memeriksa sedikitnya 15 saksi yang terdiri dari unsur Kepala desa dan timlak yang dibentuk oleh pemdes.
"Saksi yang sudah diperiksa sudah ada sekitar 15 saksi, mulai dari pemdes, timlak, dan sekarang kepala dinas," imbuh Aditia.
Data yang dihimpun detikJatim, pemeriksaan Kadinsos Arwan dan kepala Bappeda Murtadlo dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB hingga 15.30 WIB. Arwan diperiksa oleh salah satu penyidik Kejari dan untuk kepala Bappeda langsung oleh Kasipidsus.
Kepada media yang telah lama menunggu proses pemeriksaan di Kejari, Arwan tak banyak bicara. Namun membenarkan bahwa dirinya dipanggil ke kejaksaan untuk menjalani pemeriksaan terkait pengadaan mobil siaga desa.
"Iya. Sekarang belum selesai (diperiksa)," ujar Arwan di sela waktu istirahat di Kejari Bojonegoro.
Perlu diketahui, Kejari Bojonegoro telah melakukan proses penyelidikan adanya dugaan penyelewengan dalam proses penganggaran yang diduga tidak sesuai prosedur, serta sisi pelaksanaan yang juga kuat dugaan syarat dengan rekayasa. Selain itu juga adanya perolehan uang cashback dari proses pengadaan mobil Siaga Desa tahun 2022.
Pengadaan mobil siaga bersumber dari BKKD tahun anggaran 2022. Dari sebanyak 419 desa di Kabupaten Bojonegoro ada 384 desa yang sudah melakukan proses Pengadaan mobil oleh tim pelaksana (timlak) yang dibentuk pemerintah desa.
(dpe/iwd)
