Seorang bayi baru lahir dibuang di parkiran Indomaret di Jalan Manyar Tirtoyoso, Surabaya. Bayi yang ditaksir berusia sekitar 1 hari ini berada di dalam kardus itu ditemukan seorang dokter.
Malangnya, bayi tersebut hampir terlindas mobil. Beruntung sensor mobil dokter dan perawat yang menemukan bayi ini berbunyi hingga keduanya mengecek kardus yang ternyata berisi bayi tersebut.
Lantaran tidak ada yang tahu siapa orang tua tersebut, keduanya membawa bayi itu pulang ke rumah. Lalu mereka melaporkan ke BPBD Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabid Darlog BPBD Surabaya Buyung Hidayat membenarkan penemuan bayi di parkiran swalayan itu. Bayi ditemukan pada Jumat (10/11) sekitar pukul 16.30 WIB.
"Untuk saksi sementara dibawa ke Polsek Sukolilo untuk guna dimintai keterangan lebih lanjut," kata Buyung.
Sementara, mengenai penyelidikan siapa bayi itu, BPBD menyerahkannya kepada pihak kepolisian. Penggalian data dilakukan oleh Polsek Gubeng.
Kapolsek Mulyorejo Surabaya Kompol Sugeng Riyanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan TKP bayi dalam kardus itu ditemukan. 2 warga yang menemukan bayi itu juga sudah diperiksa. Kebetulan, penemu bayi itu adalah dokter dan perawat.
"Terkait masalah yang buang itu, ya nggak ada yang tahu. Kami tanya di seputaran situ juga nggak ada yang tahu," ujar Sugeng.
Tidak hanya itu, pengecekan CCTV juga sudah dilakukan di area parkir swalayan. Hasilnya masih belum ada petunjuk berarti.
"Kami sudah cek CCTV yang ada di sekitar lokasi itu, yang langsung terlihat saat buang (bayi) itu nggak ada, yang pas ke lokasi pembuangan itu ndak ada di situ. Nggak terlihat (CCTV) sama sekali," jelasnya.
Bayi malang tersebut ditemukan dr Gita Syahputri, dokter pukesmas Mulyorejo. Gita mengaku bayi tersebut tak memiliki tanda lahir.
Gita mengaku bersyukur saat ini kondisi bayi yang ditemukan berangsur membaik. Bayi tersebut saat ini diberi susu formula.
"Asupan pakai sufor (susu formula), kebetulan saya tidak cari ASI karena sejak awal dititipkan sudah pakai sufor. Lalu, saya belikan sufor," kata Gita.
"Karena, saat dibuang sama ibunya itu ada sufor tinggal dikit, lalu saya belikan sufor lagi," imbuhnya.
Gita memastikan, bayi lelaki itu tak memiliki tanda lahir. Namun, ia memperkirakan bayi tersebut lahir prematur. Sebab, kulit dan bobot si bayi sesuai dengan kondisi bayi yang lahir belum genap 9 bulan.
"Tidak ada (tanda lahir dan tahi lalat), bersih kok, sehat, dan lengkap. Cuma saat saya temukan awal, kulitnya agak sedikit nggelodoki (mengelupas) tubuhnya lumayan kurus, ya bisa dibilang belum matang, ada kemungkinan prematur," ujarnya.
Indikasi prematur itu, lanjut Gita, terdapat pada warna kulit si bayi yang masih merah. Ia mengaku khawatir dan takut saat menyentuh, membersihkan, hingga memandikan si bayi.
"Saya takut banget, saya sangat hati-hati banget untuk merawatnya. Nah, untuk memastikan detail kesehatannya seperti apa, akan saya bawa ke dokter spesialis," tandas Gita.
(abq/dte)