5 Fakta Pilu Endang Dibunuh Orang Dekat di Kamar Mandi

5 Fakta Pilu Endang Dibunuh Orang Dekat di Kamar Mandi

Hilda Rinanda - detikJatim
Jumat, 10 Nov 2023 09:40 WIB
Pemakaman Endang yang ditemukan tewas di kamar mandi rumahnya di Pasuruan
Pemakaman Endang yang diduga dibunuh orangd dekat/Foto: Muhajir Arifin/detikJatim
Surabaya -

Nasib pilu dialami Endang Sukowati (47). Ia ditemukan tewas bersimbah darah dalam kamar mandi rumahnya di Dusun/Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, Pasuruan. Polisi menduga kuat Endang dibunuh oleh orang dekat.

Mayat Endang ditemukan suaminya, Sugiono (48), saat pulang kerja. Korban ditemukan tewas mengenaskan dengan tiga luka tusuk di bagian punggung. Polisi juga menemukan luka memar di tubuh korban.

Polisi melakukan olah TKP, memeriksa saksi, CCTV hingga menerjunkan Tim Labfor Polda Jatim. Hasilnya didapatkan dugaan kuat pelaku orang dekat korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 5 fakta pilu Endang berlumuran darah diduga dibunuh orang dekat:

1. Hal-hal yang Kuatkan Dugaan Polisi

Dugaan itu muncul usai polisi tidak menemukan kerusakan di rumah Endang saat olah TKP. Artinya, sosok pembunuh itu kemungkinan besar dikenal oleh Endang karena leluasa masuk ke rumah.

"Kondisi rumah sejauh ini tidak ada yang rusak, baik daun pintu maupun daun jendela. Ada indikasi pelaku masuk melalui pintu dibantu oleh korban. Tapi masih didalami," jelas Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi, Rabu (8/11).

ADVERTISEMENT

Indikasi orang dekat sebagai pembunuh Endang itu diperkuat dengan perilaku anjing K-9 alias anjing pelacak. Anjing yang mengendus sekitar TKP berhenti di jalan depan rumah korban. Artinya, ada kemungkinan pembunuh tersebut tidak keluar dari rumah.

2. Tim Labfor Polda Jatim Turun Tangan

Untuk menguatkan dugaan tersebut, tim Labfor Polda Jatim turun tangan. Teka-teki orang dekat yang diduga menghabisi nyawa Endang itu masih berusaha dipecahkan.

Tim Labfor Polda Jatim diterjunkan ke tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Endang. Tim labfor membantu menyibak tabir kematian Endang.

"Kemarin tim Labfor Polda Jatim back up olah TKP lanjutan," kata KBO Sat Reskrim Polres Pasuruan Iptu Sunarti, Kamis (9/11/2023).

Menurut Sunarti, polisi juga melakukan pendalaman pada CCTV. Sunarti tidak merinci berapa dan di bagian mana CCTV yang diperiksa. Namun dari pantauan detikJatim, terdapat CCTV di seberang rumah tempat tinggal korban.

"Lagi pendalaman CCTV di sekitar lokasi," jelasnya.

3. Sosok Endang

Selama ini, Endang dikenal sebagai sosok yang dermawan dan rajin puasa Senin-Kamis.

"Oh baik. Kalau ada apa-apa, ada kegiatan apa dia selalu bantu. (Misal) ada pengajian di musala, (dia bilang) 'sudah saya tanggung'. Misal ada 40 orang, dia langsung beli (nasi) kotakan 40," kata Jayadi (60), tetangga dekat korban, Kamis (9/11/2023).

Selama 20 tahun menetap di Desa Randupitu, kata Jayadi, korban tidak pernah ada masalah dengan tetangga.

"Saya tetangga dekatnya, baik orangnya. Rutin (puasa) Senin-Kamis, sama orang-orang baik," jelasnya

Polisi tangkap orang dekat terduga pelaku pembunuh Endang, baca di halaman selanjutnya!

4. Rumah Tangga Endang dan Suami Harmonis

Jayadi melihat hubungan rumah tangga Endang dan suaminya, Sugiono, juga adem-ayem. Sepengetahuan dia, mereka tidak pernah bertengkar.

"Romantis. Selama ini nggak pernah terlihat cekcok dengan tetangga, nggak pernah tengkar dengan suami. Tapi namanya rumah tangga kita nggak tahu ya dalamnya," ungkapnya.

Endang dan Sugiono selama ini bekerja di salah satu perusahaan di Kabupaten Pasuruan. Namun, setelah anak mereka meninggal dua tahun lalu, Endang tidak lagi bekerja, sementara suaminya tetap bekerja di pabrik yang sama.

"Anaknya satu, meninggal dua tahun lalu saat SD. Dulu Bu Endang kerja sebagai kepala gudang, setelah anaknya meninggal, nggak kerja lagi," urai Jayadi.

Sejak anak semata wayang mereka meninggal, pasangan suami istri Endang-Sugiono rutin ziarah kubur. "Hampir setiap hari nyekar anaknya," pungkas Jayadi.

5. Pengakuan Tetangga Tak Dengar Gaduh Saat Pembunuhan

Pembunuhan Endang masih berselimut misteri. Selain tidak ada kerusakan di semua akses masuk rumah, siang sebelum jenazah Endang ditemukan sang suami, suasana begitu tenang. Lingkungan dan rumah korban sepi sepanjang hari.

Hal itu membuat warga kaget. Mereka tidak menyangka di rumah yang sepi itu terjadi pembunuhan keji. Korban ditemukan tergeletak di kamar mandi dengan tiga luka tusuk dan memar di sekujur tubuh. Darah berceceran di berbagai tempat.

"Kaget. Tidak ada ramai-ramai tiba-tiba seperti itu," kata Sri, salah satu tetangga korban, Kamis (9/11/2023).

Hal senada diungkapkan oleh Jayadi, tetangga dekat korban.

"Kaget, soalnya nggak ada apa-apa, tahu-tahu jam 5 seperempat (17.15 WIB) waktu suaminya pulang ada kejadian itu. Nggak ada teriakan, nggak ada apa. Kondisi sepi. (Pukul) setengah dua belas (siang), saya sempat duduk-duduk di teras, nggak ada apa-apa," ungkapnya.

6. Suami Masuk Rumah Pakai Kunci Serep

Jayadi kemudian bercerita panjang lebar bahwa setiap jam istirahat kerja, Sugiono pasti pulang. Setelah itu dia kembali berangkat kerja. Pada hari kejadian, saat Sugiono pulang, gerbang terkunci, tidak seperti biasanya.

"Tiap hari kalau Pak Sugiono istirahat kerja jam 12 itu pulang. Nah kemarin juga pulang, jam 12. Biasanya kalau pulang pintu gerbang selalu dibuka sama Bu Endang, tapi kemarin itu tidak," jelas Jayadi.

Melihat pintu gerbang tidak terbuka, Sugiono tidak masuk rumah, melainkan langsung ke makam untuk nyekar ke makam anaknya. Dari makam, Sugiono melihat gerbang masih tertutup, dan ia langsung kembali ke tempat kerjanya.

"Kata Pak Sugiono, 'Mungkin bojoku capek, tidur'. Terus dia kembali kerja," jelasnya.

"Nah, saat pulang kerja sore itu, Pak Sugiono masuk pakai kunci serep. Terus tahu istrinya meninggal," pungkas Jayadi.

7. Polisi Amankan Pria Diduga Pembunuh Endang

Upaya penyelidikan maraton yang dilakukan polisi mengungkap pembunuhan Endang membuahkan hasil. Seorang pria terduga pelaku diamankan.

"Benar sudah diamankan," ujar Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi, Kamis (9/11/2023).

Saat ini terduga masih menjalani pemeriksaan di mapolres. Polisi memiliki waktu 1 x 24 jam untuk memastikan status yang bersangkutan. Seperti yang diduga, terduga pelaku kenal dengan korban.

"Besok akan kami sampaikan secara lengkap," jelas Bayu.



Hide Ads