Kisah menyayat hati dialami oleh AH (21). Ia hamil di luar nikah dengan kekasihnya, FD (19). Namun, saat tahu kehamilan AH, FD nekat memintanya melakukan aborsi.
AH pun menolak permintaan kekasihnya. Hal ini membuat emosi FD memuncak hingga mengajak dua saudaranya menganiaya AH. Selain itu, korban juga sempat diancam dibunuh.
Usai dianiaya, AH dibuang di bawah Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Minggu (22/10/2023) malam. Korban ditemukan warga dalam kondisi terkulai lemas. Saat ini, AH sudah dirawat dan melaporkan kasus ini ke polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 7 fakta menyayat hati AH dipaksa aborsi hingga nyaris tewas dianiaya kekasih:
1. Sempat Diminta Aborsi
Saat ditemui detikJatim di rumahnya, AH mengaku mengalami kekerasan fisik dari kekasih dan dua saudara kekasihnya, AB dan AM. Hal ini menyebabkan dirinya terluka dan mengalami lebam pada leher serta pergelangan tangan kanannya.
Saat ini, AH mengakui kondisinya kian membaik. Meskipun, AH masih menderita sejumlah rasa sakit. Ia lantas menunjukkan tangannya yang masih dibalut perban karena memar yang dideritanya.
AH mengatakan, dirinya dianiaya ketiga pelaku lantaran menolak menuruti perintah FD untuk menggugurkan buah hati yang di kandungnya.
"Awal mula ketemu itu sore, sebelumnya sempat saya kasih tahu kalau hasil (test pack) positif. Dia (FD) minta untuk menjatuhkan anak yang saya kandung," kata AH kepada detikJatim, Selasa (24/10/2023).
2. Dipaksa Minum Obat Penggugur Kandungan
Ia mengaku sempat diberi obat penggugur kandungan dan diberi minuman. Lalu, ia dipaksa masuk ke dalam mobil Toyota Calya oleh AB dan AM.
Di dalam mobil, AH juga dianiaya oleh ketiga pelaku. Ia mengaku dicekik hingga dipukuli. AH pun tak tinggal diam dan mengancam akan melapor ke polisi.
Namun, emosi ketiga pelaku kian menjadi-jadi ketika AH mengancam akan melaporkan hal itu ke polisi. Lalu, ketiganya sepakat menuju Bangkalan. Akibat ulah ketiganya, AH pun lemas dan tak sadarkan diri. Ia pun diletakkan di bawah Jembatan Suramadu sisi Surabaya.
"Saya melek, saya setengah sadar itu sudah di bawah Suramadu, ada ibu-ibu begitu, saya minta tolong, terus dibawa sama mobil (ambulance). Malamnya saya laporan ke polisi (Polsek Kenjeran dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak)," bebernya.
3. AH juga Diancam Dibunuh
AH mengatakan, ia mendapat ancaman akan dibunuh bila tak menuruti keinginannya. Ia juga diancam akan dibuang di hutan di Madura.
"Sempat diancam bakal dibunuh, terus dibuang ke hutan di Madura, bilangnya sudah ada orangnya yang menunggu di sana kalau saya tidak menuruti. Lalu, dia (FD) menganiaya saya di mobil, leher saya dicekik, tangan saya dipukuli, leher juga," kata wanita berusia 21 tahun itu.
4. Sempat Diminta Turuti Threesome
Yang kedua, ia sempat mendengar pembicaraan AM dan AB bakal memaksa untuk melakukan hubungan intim bertiga atau threesome. Namun, hal itu sempat ditolak AH dan dilarang oleh FD.
"Sempat diminta hubungan bertiga, tapi saya menolak, pacar saya (FD) juga melarang, malah nggak boleh," ujarnya.
5. Akhirnya Lapor Polisi
Setelah dievakuasi dan menjalani perawatan, AH melaporkan kasus tersebut ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Oleh polisi, AH langsung diantar untuk visum ke RS PHC Surabaya.
"Setelah itu saya visum, terus saya diantar pulang," tuturnya.
AH berharap polisi segera menangkap FD, AM, dan AB. Serta memberikan hukuman setimpal mungkin pada ketiganya.
"Saya sudah tidak ada rasa lagi dengan pacar saya, saya berharap segera ditangkap dan dijatuhi hukuman maksimal," tutupnya.
6. Pelaku Disebut Rajin Salat
Hingga kini, AH mengaku masih tak menyangka kekasihnya, FD melakukan aksi keji mencekik leher dan memukulnya hingga terluka. Kepada detikJatim, AH mengaku berkenalan dengan FD pada 7 bulan lalu melalui media sosial. Lalu, bertukar nomor ponsel dan melanjutkan percakapan melalui WhatsApp.
Lantaran hubungannya dengan FD kian intens, ia sempat dikenalkan dengan keluarga FD. Selama ini, FD dikenal sebagai sosok yang ramah dan rajin beribadah.
"Jujur, sampai sekarang saya nggak menyangka dia (FD) seperti itu (menganiaya), dia rajin salat, kemana-mana pakai sarung, peci, dan selalu bawa tasbih," kata AH kepada detikJatim.
Meski FD berusia di bawahnya yakni masih 19 tahun, namun ia mengaku menyayangi FD. AH mengaku sempat berhubungan badan dengan warga Bulak Banteng Surabaya di dalam mobil. Saat itu, ia mengaku terpaksa menuruti nafsu dari FD.
"Saya melakukan itu di dalam mobil," imbuhnya.
Namun, sikap FD tetiba berubah 180 derajat saat dirinya menunjukkan bukti tes kehamilan yang menandakan ia positif hamil. "Mungkin sekarang usia kandungannya 4 minggu, tapi tidak tahu ini kondisinya sudah gugur atau tidak, karena saya kan dipukulin dan dikasih obat saat itu," ujarnya.
7. Firasat Buruk Nenek
Ia mengatakan, pada Minggu (22/10/2023), FD mengajak AH bertemu. Ketika hendak berangkat, AH pun mengaku ada firasat buruk. Sebab, neneknya melarang dirinya berangkat bertemu FD.
"Firasat buruk ya nenek saya itu melarang saya pergi, padahal saya bilang perginya dekat, karena kan tidak pakai helm. Tapi malah dimarahi, sampai teriak-teriak. Padahal sebelumnya kalau saya mau pergi nggak pernah dilarang," paparnya.
Firasat buruknya pun terbukti ketika AH bertemu FD. Sebab, FD tak sendiri, melainkan dengan 2 saudaranya, yakni AM dan AB. Bahkan, ia tak mengira bakal diberi obat hingga dianiaya dan diancam akan dibunuh ketika berada di dalam mobil.
"Saya sempat berusaha melawan, menendang pintu, tapi malah dipukul sampai tangan kanan saya memar, leher saya juga dicekik, lalu diancam mau dibunuh," tuturnya.
Pascakejadian itu, ia mengaku langsung menutup akses komunikasi FD beserta teman dan keluarganya. Bahkan, ia juga berharap tak ada ancaman maupun intervensi dari pihak manapun. AH bersikukuh ingin FD dipidana, ia enggan damai meski diiming-iming fasilitas hingga uang sekalipun.
(hil/fat)