Trauma AH Dipaksa Pacar Aborsi Kandungan hingga Nyaris Tewas Dianiaya

Round-up

Trauma AH Dipaksa Pacar Aborsi Kandungan hingga Nyaris Tewas Dianiaya

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Rabu, 25 Okt 2023 08:00 WIB
Wanita yang ditemukan lemas di Jembatan Suramadu, AH mengaku dikeroyok kekasih dan dua saudara kekasihnya gegara menolak aborsi
AH telah melaporkan penganiayaan yang dialaminya ke polisi (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Perempuan berinisial AH (21) yang ditemukan lemas di bawah area Jembatan Suramadu ternyata korban penganiayaan yang dilakukan FD (19), kekasihnya sendiri. Ia dianiaya dan nyaris tewas gegara menolak mengaborsi janin yang dikandungnya.

Penganiayaan itu tak dilakukan kekasih AH sendiri. Dua saudara FD yakni AB dan AM turut membantu menganiaya AH. Tak hanya dianiaya, AH juga diancam dibunuh.

AH mengaku mengalami kekerasan fisik dari pacar dan dua saudara. Hal ini menyebabkan dirinya terluka dan mengalami lebam pada leher serta pergelangan tangan kanannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AH bercerita ia dipaksa masuk ke mobil oleh ketiga pelaku. Di dalam mobil, kekasihnya, FD justru yang memaksa dan menganiaya AH. Bahkan, ia mendapat ancaman akan dibunuh bila tak menuruti keinginannya.

Karena menolak, AH dicekoki minuman obat perangsang untuk menggugurkan kandungan. FD pun terus melawan dan megancam akan melaporkan perbuatan mereka ke polisi.

ADVERTISEMENT

"Sempat diancam bakal dibunuh, terus dibuang ke hutan di Madura, bilangnya sudah ada orangnya yang menunggu di sana kalau saya tidak menuruti. Lalu, dia (FD) menganiaya saya di mobil, leher saya dicekik, tangan saya dipukuli, leher juga," kata wanita berusia 21 tahun itu saat ditemui di rumahnya, Selasa (24/10/2023).

AH juga sempat mendengar pembicaraan bahwa AM dan AB bakal memaksa untuk melakukan hubungan intim bertiga atau threesome. Namun, hal itu sempat ditolak AH dan dilarang oleh FD.

"Sempat diminta hubungan bertiga, tapi saya menolak, pacar saya (FD) juga melarang, malah nggak boleh," ujarnya.

AH dianiaya ketiga pelaku lantaran menolak menuruti perintah FD untuk menggugurkan buah hati yang dikandungnya.

"Awal mula ketemu itu sore, sebelumnya sempat saya kasih tahu kalau hasil (test pack) positif. Dia (FD) minta untuk menjatuhkan (aborsi) anak yang saya kandung," kata AH.

Namun, emosi ketiga pelaku kian menjadi-jadi ketika AH mengancam akan melaporkan hal itu ke polisi. Lalu, ketiganya sepakat menuju Bangkalan. Akibat ulah ketiganya, AH pun lemas dan tak sadarkan diri. Ia pun diletakkan di bawah Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

"Saya melek, saya setengah sadar itu sudah di bawah Suramadu, ada ibu-ibu begitu, saya minta tolong, terus dibawa sama mobil (ambulance). Malamnya saya laporan ke polisi (Polsek Kenjeran dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak)," bebernya.

Setelah dievakuasi dan menjalani perawatan, AH melaporkan kasus tersebut ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Oleh polisi, AH langsung diantar untuk visum ke RS PHC Surabaya.

"Setelah itu saya visum, terus saya diantar pulang," tuturnya.

AH berharap polisi segera menangkap FD, AM, dan AB. Serta memberikan hukuman setimpal mungkin pada ketiganya.

"Saya sudah tidak ada rasa lagi dengan pacar saya, saya berharap segera ditangkap dan dijatuhi hukuman maksimal," tutupnya.




(abq/iwd)


Hide Ads