AH Kaget Kekasihnya Rajin Ibadah Tapi Minta Kandungannya Diaborsi

AH Kaget Kekasihnya Rajin Ibadah Tapi Minta Kandungannya Diaborsi

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 24 Okt 2023 19:45 WIB
Wanita yang ditemukan lemas di Jembatan Suramadu, AH mengaku dikeroyok kekasih dan dua saudara kekasihnya gegara menolak aborsi
Wanita yang ditemukan lemas di Jembatan Suramadu, AH mengaku dikeroyok kekasih dan dua saudara kekasihnya gegara menolak aborsi (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Wanita korban penganiayaan yang ditemukan tergeletak di bawah Jembatan Suramadu, AH (21) buka suara. Hingga kini, AH mengaku masih tak menyangka kekasihnya, FD melakukan aksi keji mencekik leher dan memukulnya hingga terluka.

Kepada detikJatim, AH mengaku berkenalan dengan FD pada 7 bulan lalu melalui media sosial. Lalu, bertukar nomor ponsel dan melanjutkan percakapan melalui WhatsApp.

Lantaran hubungannya dengan FD kian intens, ia sempat dikenalkan dengan keluarga FD. Selama ini, FD dikenal sebagai sosok yang ramah dan rajin beribadah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jujur, sampai sekarang saya nggak menyangka dia (FD) seperti itu (menganiaya), dia rajin salat, kemana-mana pakai sarung, peci, dan selalu bawa tasbih," kata AH kepada detikJatim, Selasa (24/10/2023).

Meski FD berusia di bawahnya yakni masih 19 tahun, namun ia mengaku menyayangi FD. AH mengaku sempat berhubungan badan dengan warga Bulak Banteng Surabaya di dalam mobil. Saat itu, ia mengaku terpaksa menuruti nafsu dari FD.

ADVERTISEMENT

"Saya melakukan itu di dalam mobil," imbuhnya.

Namun, sikap FD tetiba berubah 180 derajat saat dirinya menunjukkan bukti tes kehamilan yang menandakan ia positif hamil. Namun, FD justru memaksa AH untuk segera menggugurkannya.

"Mungkin sekarang usia kandungannya 4 minggu, tapi tidak tahu ini kondisinya sudah gugur atau tidak, karena saya kan dipukulin dan dikasih obat saat itu," ujarnya.

Ia mengatakan, pada Minggu (22/10/2023), FD mengajak AH bertemu. Ketika hendak berangkat, AH pun mengaku ada firasat buruk. Sebab, neneknya melarang dirinya berangkat bertemu FD.

"Firasat buruk ya nenek saya itu melarang saya pergi, padahal saya bilang perginya dekat, karena kan tidak pakai helm. Tapi malah dimarahi, sampai teriak-teriak. Padahal sebelumnya kalau saya mau pergi nggak pernah dilarang," paparnya.

Firasat buruknya pun terbukti ketika AH bertemu FD. Sebab, FD tak sendiri, melainkan dengan 2 saudaranya, yakni AM dan AB. Bahkan, ia tak mengira bakal diberi obat hingga dianiaya dan diancam akan dibunuh ketika berada di dalam mobil.

"Saya sempat berusaha melawan, menendang pintu, tapi malah dipukul sampai tangan kanan saya memar, leher saya juga dicekik, lalu diancam mau dibunuh," tuturnya.

Pascakejadian itu, ia mengaku langsung menutup akses komunikasi FD beserta teman dan keluarganya. Bahkan, ia juga berharap tak ada ancaman maupun intervensi dari pihak manapun. AH bersikukuh ingin FD dipidana, ia enggan damai meski diiming-iming fasilitas hingga uang sekalipun.

Kini, AH mengaku sudah tak ada rasa dengan FD. Bahkan, ia berharap FD beserta 2 saudaranya segera ditangkap.

"Saya sudah tidak ada rasa lagi dengan pacar saya, saya berharap segera ditangkap dan dijatuhi hukuman maksimal," tutupnya.




(hil/iwd)


Hide Ads