DJ Tessa Morena dan Ratusan Orang Jadi Korban Arisan Fiktif Senilai Rp 15 M

DJ Tessa Morena dan Ratusan Orang Jadi Korban Arisan Fiktif Senilai Rp 15 M

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Senin, 16 Okt 2023 21:05 WIB
Puluhan korban investasi dan arisan diduga bodong melapor ke Polrestabes Surabaya.
Puluhan korban investasi dan arisan diduga bodong termasuk DJ Tessa Morena melapor ke Polrestabes Surabaya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Ratusan orang mengaku korban investasi dan arisan bodong yang salah satunya adalah DJ Tessa Morena melapor ke Polrestabes Surabaya. Ratusan korban itu diwakili belasan orang yang melaporkan 3 orang wanita yang menjalankan investasi dan arisan bodong.

Pantauan detikJatim di lokasi, belasan perwakilan itu datang ke SPKT Polrestabes Surabaya dan menjalani pemeriksaan sejak pukul 04.00 WIB hingga pukul 18.30 WIB. Mereka melaporkan 3 wanita berinisial FB, AL, dan TG yang merupakan pemilik perusahaan bernama CV CG.

Setelah menerima laporan belasan perwakilan korban itu polisi menerbitkan pengaduan masyarakat (dumas). Salah satu korban Vita Abriel mengaku satu dari ratusan korban yang mengikuti tak hanya arisan tetapi juga investasi dengan profit bulanan yang ditawarkan terduga pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada yang duos (salah satu paket dalam program investasi dan arisan), itu Rp 15 juta dan dapatnya per 14 hari. Itu Rp 16 juta dijanjikan jadinya, tapi baru ditransfer Rp 5 juta lalu tidak ada kabar lagi," kata Vita saat ditemui di Polrestabes Surabaya, Senin (16/10/2023).

Hal senada disampaikan korban lainnya, Dwi Ayu. Dia mengaku berkenalan dan mengetahui terlapor melalui Instagram serta rekomendasi dari teman-temannya. "Ya tahu dan kenal lewat IG. Lalu, dapat rekomendasi dari teman ke teman, japri-japrian juga," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia memastikan ada ratusan korban di Indonesia. Namun, tidak semuanya melaporkan hal itu ke polisi.

"Harusnya ada sekitar 300 orang member (korban) tersebar di Indonesia, ada yang dari Banyuwangi, Kalimantan, sampai Bojonegoro. Tapi, yang datang ini perwakilan ada 15 orang korban," papar dia.

"Total semua kalau dilaporkan ada hampir Rp 15 miliar, kalau saya pribadi Rp 40 juta, ada juga korban yang Rp 100 juta, ada yang Rp 50 juta, ada yang Rp 18 juta juga," sambungnya.

Hal senada disampaikan korban lainnya, Mia. Menurutnya, meski ia dan para korban lain hanya sebatas Dumas, bukan berarti berhenti sampai di sini. Menurutnya, tetap akan melakukan somasi dan meminta uang pada para terlapor.

"Kami diminta somasi dulu sampai 2 kali, kalau tidak datang kami diminta gugat perdata dan bisa dipidanakan," tuturnya.

Mia menegaskan dia mengikuti arisan itu sejak awal Pandemi COVID-19 di awal 2021. Ia mengaku tergiur karena iming-iming keuntungan hingga belasan persen per bulan.

"Dari 2021 waktu awal COVID-19 itu mulai ikut arisan. Ini tadi saya dan korban arisan serta investasi, yang paling banyak (korban) di investasi, dijanjikan bunga sampai 17% profitnya. Kami diminta somasi dulu, kalau somasi tidak digubris, kami laporan lagi ke polisi. Kami kesal, karena sudah berusaha ke rumahnya baik-baik tapi tidak ditemui," tutupnya.

Sedangkan 3 terlapor yakni FB, AL, dan TG tak menanggapi pesan singkat dan telepon melalui WhatsApp. Hingga berita ini dinaikkan, para pemilik CV CG itu tak memberikan respon apapun.




(dpe/dte)


Hide Ads