Hasil MRI Keluar, Begini Penjelasan Dokter soal Mata Siswi SD Gresik

Hasil MRI Keluar, Begini Penjelasan Dokter soal Mata Siswi SD Gresik

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Kamis, 21 Sep 2023 16:44 WIB
Konpers mata siswi sd gresik
Konferensi pers penjelasan hasil MRI mata siswi SD Gresik. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Kasus siswi di Gresik berinisial SAH yang diduga dicolok tusuk pentol hingga dikabarkan buta menemukan titik terang. Hasil dari pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) RS PHC Surabaya menyebut bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seperti yang dilaporkan sebelumnya.

Hal ini disampaikan langsung dokter spesialis mata dari RSUD Ibnu Sina Gresik, dr Bambang Tuharianto. Dia mengatakan, sesuai hasil pemeriksaan, SAH memang mengalami penurunan penglihatan, namun dia tidak buta. Sedangkan terkait penyebab terjadinya penurunan penglihatan, hingga kini masih dilakukan pendalaman.

"Sudah kami lakukan pemeriksaan, jadi penglihatan yang dikeluhkan itu betul, mata kanan terjadi penurunan fungsi penglihatan. Mata kiri dalam batas normal. Kemudian dari pemeriksaan fisik makro menggunakan alat -alat yang tersedia RSUD Ibnu sina tidak kami temukan kelainan apapun," kata dr. Bambang Tuharianto saat konferensi pers di Mapolres Gresik, Kamis (21/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang menambahkan, setelah melakukan pemeriksaan MRI di RS PHC Surabaya dengan menggunakan alat canggih, tidak ditemukan bekas-bekas atau kelainan yang sifatnya tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

"Ternyata dari hasil pemeriksaan itu tidak didapatkan kelainan apapun, bekas darah, bagian dari darah atau kelainan saraf tidak ada," tuambahnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, dari hasil pemeriksan MRI tersebut, pihaknya juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada mata. Sehingga, tim dokter tidak bisa menyimpulkan penurunan daya penglihatan SAH disebabkan karena benda tajam maupun tumpul.

"Tidak ada kelainan yang menunjukkan bekas kekerasan. Sehingga tidak bisa ditarik kesimpulan apapun, karena tidak ada bukti apapun. Benar ada penurunan fungsi penglihatan, tapi tidak ada satupun kelainan yang ditemukan," ungkap Bambang.

Adapun, untuk penurunan mata korban hanya terjadi di sebelah mata kanan saja. Sedangkan mata kiri korban SAH dalam keadaan baik-baik saja. Terkait dengan penyembuhan mata korban, dr Bambang Tuharianto tidak bisa memastikan. Dia tidak bisa memastikan apakah mata korban bisa sembuh atau mengalami kebutaan.

"Seberapa jelek, kondisi korban saat ini hampir buta," terangnya.

Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengaku pihaknya telah memeriksa 47 saksi. Termasuk semua dokter dari beberapa rumah sakit.

"Termasuk dokter dari RS Cahaya Giri tempat anak ini berobat pas tanggal 7 Agustus (2023). Di mana tanggal tersebut, yang dilaporkan tanggal peristiwa itu," kata Adhitya.

Mantan Kapolres Blitar ini menambahkan, dari hasil pemeriksaan dokter di 4 rumah sakit diketahui tidak ada luka bekas tusukan atau kekerasan di mata korban.

"Dari hasil pemeriksaan empat rumah sakit, tidak satupun yang mengatakan bahwa pengurangan penglihatan anak ini dikarenakan kekerasan atau terkena benda tumpul maupun benda tajam," tukasnya.




(dpe/dte)


Hide Ads