Penyelidikan kasus pembongkaran pagar jembatan di Desa Kasri, Bululawang, Kabupaten Malang, demi truk sound horeg bisa lewat, terus bergulir. Sampai hari ini, sebanyak 23 saksi dimintai keterangan oleh Polres Malang.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Wahyu Rizki Saputro mengatakan pembongkaran pagar jembatan Desa Kasri saat karnaval HUT Kemerdekaan ke-78 RI tengah dalam proses penyelidikan.
"Masih proses lidik," kata Wahyu kepada detikJatim, Senin (18/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, untuk jumlah saksi yang dimintai keterangan oleh Sat Reskrim Polres Malang bertambah, dari awalnya 8 orang, sampai hari ini bertambah menjadi 23 orang.
"Saksi yang sudah dimintai keterangan 23 saksi," sambung Wahyu.
Para saksi yang dimintai keterangan meliputi Kades, petugas kepolisian yang bertugas mengamankan kegiatan karnaval, panitia, peserta karnaval dan peserta karnaval yang melakukan perusakan pagar jembatan.
"Untuk 23 saksi yang dimintai keterangan adalah 3 anggota Polsek Bululawang, Kepala Desa Kasri, 13 panitia karnaval, 2 peserta karnaval yang melakukan perusakan, dan 4 peserta karnaval lainnya," ungkap Wahyu.
Wahyu menegaskan, bahwa akan ada pemanggilan kembali para saksi untuk dimintai keterangan. Agenda pemeriksaan dijadwalkan pada minggu ini.
"Masih ada beberapa saksi yang mau kita periksa lagi. Setelah itu kita gelarkan," tegasnya.
Seperti diberitakan, pagar konstruksi sebuah jembatan harus dibongkar paksa, hanya karena untuk melancarkan perjalanan truk yang memuat sound system, Sabtu (2/9/2023), lalu.
Belakang diketahui video pembongkaran bagian pembatas konstruksi jembatan yang viral itu terjadi di Desa Kasri, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.
(mua/iwd)