Dispendik Gresik Desak Kasus Siswi Buta Dicolok Tusuk Bakso Diusut Tuntas

Dispendik Gresik Desak Kasus Siswi Buta Dicolok Tusuk Bakso Diusut Tuntas

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Senin, 18 Sep 2023 12:32 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Hariyanto saat berkunjung ke SDN 236 Menganti.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Hariyanto saat berkunjung ke SDN 236 Menganti. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Kasus kekerasan fisik siswi SDN 236 Menganti, Gresik yang matanya buta gegara dicolok tusuk bakso menjadi perhatian berbagai pihak. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Hariyanto mendatangi sekolah untuk mengonfirmasi kejadian itu kepada pihak sekolah.

"Apa yang terjadi di UPT SD Negeri 236 ini harus diusut tuntas penyebab kejadian itu agar tidak menjadi info liar di lapangan mengakibatkan hal-hal yang kurang positif bagi pendidikan di Kabupaten Gresik," kata Hariyanto kepada detikJatim, Senin (18/9/2023).

Hariyanto mengatakan dirinya datang bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Gresik untuk menggali data lebih dalam terkait kasus ini. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Polres Gresik untuk mengungkap kasus ini agar lebih terang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami dari Dispendik tidak akan menutup-nutupi apa yang terjadi di SD 236 Gresik. Nanti bisa diketahui persis penyebab dari penurunan daya pengelihatan anak ini. Akan diketahui penyebabnya, nanti kita sama-sama enak, informasi yang berkembang di luar akan menjadi jelas," ujarnya.

Hariyanto menegaskan tidak diperbolehkan apapun bentuk kekerasan tidak boleh ada. Seluruh lembaga sekolah harus memastikan terwujud program sekolah ramah anak.

ADVERTISEMENT

"Bagaimana pun bulliying tidak diperkenankan di sekolah. Kalau memang ada unsur kelalaian, kami akan berikan sanksi kepada Kepala Sekolah. Karena bagaimana pun dia yang bertanggung jawab," pungkasnya.

Sebelumnya, Aksi tindakan pihak sekolah sangat disayangkan oleh keluarga korban. Sebab, usai mendapat perlakuan pemalakan di sekolah, SAH hanya bisa membasuh matanya yang berdarah.

SAH hanya bisa menangis sambil merasakan sakit yang luar biasa. SAH tidak mendapatkan empati dan perhatian dari sekolah. Malahan bercak darah yang menempel di baju SAH dianggap saos.

"Kami sangat menyayangkan, tidak ada perhatian malah mengira itu saos. Pas saya tunjukan seragam ada darahnitu malah di anggap saos," Kata Samsul Arif, ayah SAJ.

Bahkan mata SAH dianggap tidak terjadi apa-apa. Karena secara kasat, mata itu seperti mata normal. Warna putih dan hitam masih terlihat bersih.

"Padahal, setelah kejadian itu pas saya periksakan anak saya mengalami kebutaan pada mata kanannya," pungkas Samsul.




(dpe/fat)


Hide Ads