Dugaan kasus kekerasan terhadap siswi SD berinisial SAH yang buta usai matanya dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya masih terus didalami. Polisi saat ini sudah mengantongi rekaman CCTV milik SDN 236 Randupadangan, Menganti, Gresik.
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Gresik sudah melakukan pengumpulan barang bukti dan keterangan (pulbaket) di lokasi kejadian.
"Sudah kita amankan seluruh video rekaman dari lima kamera CCTV yang terpasang di sekolah," kata Kanit PPA Polres Gresik Ipda Hepi Riza kepada detikJatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hepi menambahkan saat ini pihaknya masih menganalisis rekaman video tersebut. Ia juga masih mencari rekaman video yang berisi kejadian saat korban dianiaya pelaku.
"Untuk video pas waktu kejadian masih belum kita temukan. Ini masih melakukan penyelidikan," tambahnya.
Jika nantinya dalam video rekaman tersebut tidak ditemukan kejadian pada tanggal peristiwa itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Labfor Polda Jatim. Ini untuk menemukan adanya kemungkinan rekaman video yang terhapus atau hilang.
"Nanti kita kabari. Kalau memang nggak ada, nanti kita bekerja sama dengan Labfor Polda," Terangnya.
Selain mengamankan rekaman CCTV, polisi juga meminta keterangan korban tentang kronologi kejadian. Dalam hal itu, polisi hanya bisa mengajak korban melakukan reka ulang awal kejadian.
"Setidaknya kami telah menemukan gambaran awal, hal itu akan membantu proses pembuktian yang tengah didalami oleh tim penyidik," pungkas Hepi.
Sedangkan hasil pemeriksaan Umi Latifah, Kepala SDN 236 Randupadangan, Menganti, Gresik yang enggan memberikan rekaman CCTV bukan bermaksud menutupi. Namun lebih karena enggan memberikan ke orang sembarangan.
Selanjutnya, Dispendik Gresik ancam copot kepala sekolah jika terbukti ada kekerasan dan bullying.
"Iya memang mengakui kalau tidak memberikan izin keluarga korban melihat rekaman CCTV, tapi kalau menutupi enggak. Katanya kalau polisi yang meminta rekaman CCTV ia akan berikan," kata Hepi.
"Makanya kepala sekolah tersebut mengarahkan untuk berkoordinasi dengan Polsek (Menganti)," tambah Hepi.
Kasus kekerasan fisik terhadap SAH, ternyata juga telah mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Pemkab Gresik. Bahkan, Kepala UPT SDN 236 Randupadangan, Menganti, Gresik, Umi Latifah terancam dicopot dari jabatannya.
Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Dispendik Pemkab Gresik Herawan Eka Kusuma. Saat dihubungi detikJatim melalui telepon, pihaknya mengaku sudah mengkaji kasus tersebut.
"Kalau memang ada unsur kelalaian di sana, maka akan menjadikan pertimbangan kita untuk mencopot dia dari jabatannya sebagai kepala sekolah," tegas Herawan.
Untuk itu, lanjut Herawan, pihaknya akan memanggil pihak sekolah besok Senin (18/9). Kasek akan dimintai keterangan seputar kasus tersebut.
"Kemarin sudah ada tim kita yang didampingi oleh pihak Polres dan Polsek. Karena kasus ini sedang ditangani Polres Gresik, kami menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian," tambahnya.
Meski demikian, untuk ke depan, belajar dari kejadian di UPT SDN 236 Gresik ini, Dispendik berjanji akan melakukan evaluasi. Terutama terkait bullying agar tak terjadi di sekolah lain.
"Nanti akan kami buat program wajib untuk seluruh sekolah. Tujuannya pencegahan bullying," tukasnya.