Sederet Fakta Susanto Dokter Gadungan Tipu Pemda hingga Bank Pelat Merah

Sederet Fakta Susanto Dokter Gadungan Tipu Pemda hingga Bank Pelat Merah

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Kamis, 14 Sep 2023 11:17 WIB
Susanto, lulusan SMA yang lolos jadi dokter gadungan selama 2 tahun di RS PHC Surabaya
Susanto dokter gadungan si penipu ulung yang tipu pemda hingga bank pelat merah (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Aksi licik Susanto dokter gadungan tak hanya menipu manajemen PT Pelindo Husada Citra (PHC) saja. Namun, penipu ulung ini juga melakukan aksi tipu-tipu pada pemerintah daerah hingga bank pelat merah.

Susanto yang hanya lulusan SMA ini bekerja di Klinik Occupational Health & Industrial Hygiene (OHIH), tepatnya di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu. Ia bekerja selama 2 tahun.

Aksinya terbongkar saat pihak PHC hendak memperpanjang kontraknya dan menemui sejumlah hal janggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut sederet fakta aksi licik Susanto dokter gadungan tipu pemda hingga bank pelat merah:

1. Sosok Susanto

Data yang diperoleh detikJatim menyebut, Susanto merupakan warga Jawa Tengah. Tepatnya, di Dusun Kawu, RT.05 RW.02, Kelurahan Tanggulrejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan.

Kasintel Kejari Tanjung Perak Surabaya, Jemmy Sandra mengatakan, dalam kesehariannya, Susanto bekerja sebagai pedagang palawija. Lalu, ia juga membuka toko kelontong.

ADVERTISEMENT

"Sehari-hari kerja sebagai pedagang kelontong di desanya," kata Jemmy kepada detikJatim, Rabu (13/9/2023).

2. Residivis di Jateng

Aksi tipu-tipu Susanto tak hanya dilakukan di Kalimantan saja. Ternyata, ia juga pernah dipidana di Grobogan, Jateng dengan kasus serupa.

"Yang bersangkutan juga residivis di Grobogan, Jateng," imbuhnya.

3. Pernah Tipu Pemda di Kalimantan

Dalam fakta sidang, pria lulusan SMA ini mengaku sempat melakukan aksi serupa di Kutai Timur, Kalimantan. Bahkan di sana, Susanto pernah menjadi kepala puskesmas hingga kepala UPTD. Bahkan, pihak pemerintah daerah pun tertipu ulah Susanto.

Meski hanya lulusan SMA, Susanto ternyata memiliki otak encer. Baca di halaman selanjutnya!

4. Susanto Kelabui Bank Pelat Merah

Tipu muslihat Susanto menjadi dokter gadungan terbilang rapi. Tak hanya menipu saat melamar kerja, Susanto juga berhasil menipu bank pelat merah. Ini dilakukan saat Susanto membuat rekening yang dipakai untuk menerima gajinya sebagai dokter gadungan di PHC.

Dalam petitum dan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ugik Ramantyo menyatakan, Susanto juga melakukan kebohongan lain. Ia membuat rekening di salah satu bank pelat merah menggunakan nama dr Anggi Yurikno. Itu adalah nama yang dicatut Susanto saat melamar dokter PHC.

Rekening itu dipakai untuk menerima gaji dari PT PHC. Bahkan, upah sebesar Rp 7,5 juta sudah ia peroleh sebanyak 35 kali atau totalnya mencapai Rp 226 juta selama 2 tahun lebih bekerja sebagai dokter. Gaji itu ditransfer ke rekeningnya.

"Rekening bank atas nama Anggi Yurikno yang sudah dibuat oleh terdakwa menggunakan data Palsu," kata Ugik dalam surat dakwaannya yang dilihat detikJatim, Rabu (13/9/2023).

5. Pengakuan Mengejutkan Susanto

Dalam pengakuannya, Susanto menyatakan aksinya itu ia lakukan saat melamar sebagai dokter kala PT PHC membuka lowongan kerja. Ia mendapatkan data korbannya via internet, kemudian melakukan scan dan mengganti foto dr Anggi Yurikno dengan wajahnya.

"Saya menyiapkan (mencari data korban, scan, dan memalsukan foto korban) kurang dari setahun. Saya mempelajari jauh sebelumnya, saya dapat dari aplikasi dokter," ujarnya.

6. Susanto Punya Otak Encer

Meski hanya lulusan SMA, Susanto si dokter gadungan ternyata memiliki otak yang encer. Ia berhasil lolos tes psikologi hingga wawancara dalam seleksi menjadi dokter umum di klinik milik PT Pelindo Husada Citra (PHC).

Manajer SDM PT Pelindo Husada Citra, Dadik Dwirianto menjelaskan, sebelum bekerja di Klinik Occupational Health & Industrial Hygiene (OHIH), tepatnya di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu, Susanto menjalani beberapa tahapan. Seperti tes psikologi hingga wawancara.

Susanto pun lolos tes psikologi. Lalu, ia lanjut pada tes wawancara yang dilakukan seorang dokter. Dalam wawancara tersebut, Susanto juga bisa menjawab sejumlah pertanyaan seputar medis.

"Bahkan yang wawancara seorang dokter dan secara general menjawab maslaah medis mungkin secara umum. Klinik OHIH terlalu terlalu mengarah tindakan kekhususan," kata Dadik saat ditemui detikJatim di kantornya, Selasa (12/9/2023).

7. Fakta yang Ditemukan Pihak PHC

Memang, Susanto merupakan penipu ulung. Selain 2 tahun menjadi dokter gadungan di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu. Ternyata, dia juga pernah melakukan penipuan serupa jadi kepala UPTD hingga kepala puskesmas.

Corporate Secretary PT Pelindo Husada Citra, Imron Soewono mengatakan, setelah kasus ini dilaporkan, pihaknya menemukan fakta mengejutkan. Susanto yang mencatut nama dr Anggi Yurikno ternyata seorang residivis dan korbannya adalah pemerintah daerah (pemda).

"Karena sebenarnya orang ini residivis dan sudah pernah kejadian dan pernah dihukum di daerah Kalimantan, tapi tidak jera juga. Kami tahunya setelah itu (kasus terbongkar)," jelasnya.

Usai kasus pemalsuan terbongkar, pihaknya melacak nama asli Susanto. Mereka lantas berselancar ke beberapa media online.

"Pernah jadi kepala UPTD, kepala puskesmas, pemerintah daerah kecolongan juga. Di Jakarta dia target operasi dan lari ke Jawa Timur," tukasnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads