Terungkap Alasan PHC Terima Lamaran Kerja Susanto Si Dokter Gadungan

Terungkap Alasan PHC Terima Lamaran Kerja Susanto Si Dokter Gadungan

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Rabu, 13 Sep 2023 11:38 WIB
Susanto, lulusan SMA yang lolos jadi dokter gadungan selama 2 tahun di RS PHC Surabaya
Susanto si dokter gadungan yang keterima di klinik milik PHC selama 2 tahun (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

PT Pelindo Husada Citra (PHC) menegaskan pihaknya tak kecolongan usai tertipu akal bulus Susanto si dokter gadungan. Saat melamar, Susanto yang hanya lulusan SMA membawa persyaratan lengkap, ia juga lolos tes psikologi hingga wawancara.

Corporate Secretary PT Pelindo Husada Citra, Imron Soewono menegaskan, HRD PT PHC tidak kecolongan. Sebab, rekrutmen secara daring dilakukan saat kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) tahun 2020 atau saat pandemi COVID-19.

"Namanya KLB emergency, di satu sisi butuh tenaga dan satu sisi lain kondisi yang tidak memungkinkan kita melakukan prosedur normal. Kondisi kami sebagai korban dan pembelajaran untuk lain," kata Imron saat dihubungi detikJatim, Selasa (12/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susanto saat itu melamar di PT PHC pada Juni 2020, tepatnya saat pandemi COVID-19. Saat itu, pihaknya sedang membutuhkan tenaga dan proses rekrutmen dilakukan secara daring.

"Waktu itu rekrutmen dilakukan secara online dan yang dipakai oleh yang bersangkutan ini dokumen-dokumennya asli tapi bukan milik dia, menggunakan milik orang lain dan kita cek di website KKI konsil kedokteran Indonesia, nomornya itu ada dan benar dan di Dikti juga benar ada memang lulusan dari universitas tertentu. Jadi secara dokumen semuanya benar tapi milik orang lain," bebernya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Manajer SDM PT Pelindo Husada Citra, Dadik Dwirianto menjelaskan, sebelum bekerja di Klinik Occupational Health & Industrial Hygiene (OHIH), tepatnya di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu, Susanto menjalani beberapa tahapan. Seperti tes psikologi hingga wawancara.

Susanto pun lolos tes psikologi. Lalu, ia lanjut pada tes wawancara yang dilakukan seorang dokter. Dalam wawancara tersebut, Susanto juga bisa menjawab sejumlah pertanyaan seputar medis.

"Bahkan yang wawancara seorang dokter dan secara general menjawab masalah medis mungkin secara umum. Klinik OHIH terlalu terlalu mengarah tindakan kekhususan," kata Dadik.

Setelah kasus ini dilaporkan, pihaknya menemukan fakta mengejutkan. Susanto yang mencatut nama dr Anggi Yurikno ternyata seorang residivis dan korbannya adalah pemerintah daerah (pemda).

Usai kasus pemalsuan terbongkar, pihaknya melacak nama asli Susanto. Mereka lantas berselancar ke beberapa media online. Ternyata, Susanto pernah jadi kepala UPTD hingga kepala puskesmas.

Sebelumnya, Susanto yang hanya lulusan SMA melamar sebagai dokter di PT PHC. Susanto tak melamar dengan ijazah palsu, namun ia menggunakan data-data dan ijazah milik dr Anggi Yurikno.

Data tersebut hanya discan ulang dan foto asli diganti dengan fotonya. Susanto pun lolos dalam seleksi dokter hingga bekerja sebagai dokter di klinik OHIH selama 2 tahun. Selain menjadi dokter di klinik, ia juga pernah menjadi kepala puskesmas.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads