Tak hanya pemantauan secara intensif, Kapolda Jatim juga meminta jajarannya segera mengambil langkah cepat dengan membongkar tugu silat yang bahkan sudah dan dianggap keramat oleh para pesilat hingga sering terjadi bentrokan antar-perguruan.
"Kami tekankan semua jajaran untuk cek dan pantau serta membongkar tugu silat. Karena tugu ini juga sudah dianggap keramat oleh para anggota pesilat hingga terjadinya bentrokan-bentrokan antar-perguruan," kata Kapolda Jatim saat berkunjung di Kota Probolinggo, Kamis (24/8/2023).
Mantan Kapolda Sumatera Selatan itu mengatakan Polda Jatim akan bekerja sama dengan Forkopimda untuk melakukan pengecekan, karena setiap ulang tahun selalu terjadi konflik yang menjadi perhatian publik.
"Kami akan lakukan penyelidikan kasusnya, karena sudah mengganggu stabilitas keamanan. Kami serius soal pembongkaran tugu, karena setiap tahun saat merayakan ulang tahun perguruan silat selalu terjadi bentrok dan perusakan," kata Perwira yang juga pernah menjabat Kapolda Sumatera Barat itu.
Sebelumnya, puluhan orang pesilat berpakaian hitam-hitam melakukan konvoi naik motor kemudian melakukan perusakan sejumlah rumah warga di Dusun Curahbamban, Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Jember.
Polisi yang membubarkan aksi massa pesilat itu turut mengamankan belasan orang. Total ada 19 pesilat yang saat ini telah diamankan dan diperiksa oleh Polres Jember. Diketahui bahwa 12 di antara mereka adalah pesilat anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
(dpe/fat)