Puluhan orang diduga anggota perguruan silat berpakaian hitam merusak rumah warga di Dusun Curahbamban, Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Jember. Aksi itu terjadi Rabu dini hari sekitar pukul 00.00 WIB.
Riska, salah seorang warga setempat menyatakan bahwa puluhan orang yang diduga anggota perguruan silat itu datang berbondong-bondong dengan berkonvoi mengendarai sepeda motor.
"Saya kira ada apa tengah malam kok ada konvoi. Saya nggak berani keluar, saya lihat dari (kaca) jendela banyak anak muda pakai kaos hitam-hitam. Terus terdengar suara pecahan kaca. Saya tambah nggak berani keluar," kata Riska kepada detikJatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, kata Riska, terdengar suara letusan senjata api dari aparat kepolisian yang berusaha membubarkan massa.
"Paling jeda 10 menit (setelah dirinya mendengar suara pecahan kaca), banyak polisi berpakaian preman sambil jalan kaki menembak ke atas untuk membubarkan massa," sambungnya.
Suasana yang lebih mencekam dialami Hermanto. Dia sebutkan bahwa puluhan massa berpakaian hitam itu berhenti di dekat rumahnya. Sempat terdengar suara para pemuda itu seperti berdiskusi sebelum mulai melempari rumah tetangganya, hingga rumahnya ikut kena lemparan batu.
"Saya melihat ada puluhan orang itu di halaman rumah Pak Imam (Ghozali). Kira-kira 50 an orang. Selanjutnya mereka seperti sedang diskusi begitu," kata Hermanto.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, ratusan anggota perguruan silat itu sebelumnya berkumpul di lapangan Alun-alun Bangsalsari sekitar pukul 23.00 WIB, Selasa (22/8). Mereka kemudian konvoi ke rumah warga di Kecamatan Tanggul.
Informasi yang didapat dari sumber di kepolisian yang enggan disebut namanya, aksi itu bermula dari perkelahian antara dua anggota perguruan silat. Lantaran tidak terima, puluhan anggota salah satu perguruan silat itu merusak rumah yang disebut sebagai tempat tinggal seorang ketua perguruan silat.
Hadiyan Widya Wiratama mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih mendalami motif perusakan rumah warga ini. Sebab, belum ada pemilik rumah yang melaporkan perusakan itu secara resmi ke polisi.
"Motif masih kami dalami, mengingat korban atau pemilik rumah masih belum melakukan pelaporan secara resmi. Jadi kami juga menunggu laporan dari korban. Tapi kami sudah mendalami orang yang kami curigai atau kelompok yang sudah kami amankan ini," katanya.
Akibat peristiwa tersebut, 19 orang diduga pesilat buntut perusakan rumah diamankan. Sebanyak 12 di antaranya merupakan anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama mengatakan bahwa hingga saat ini polisi masih mendalami peran dari belasan orang yang diduga merupakan anggota sebuah perguruan silat di Jember tersebut.
"Masih kami dalami terkait peran mau pun keikutsertaan beberapa orang yang kami amankan itu," ujarnya kepada detikJatim, Rabu (23/8/2023).
(abq/iwd)