Warga setempat, Mulyadi mengatakan aksi anarkis gerombolan pemotor itu terjadi dini hari tadi sekitar pukul 00.40 WIB. Menurutnya, para pelaku lebih dari 20 orang dan mengendarai 12 sepeda motor.
"Saya lihat di CCTV ada 12 sepeda motor. Lebih dari 20 orang karena ada yang berboncengan 3," kata Mulyadi kepada wartawan di rumahnya, Selasa (22/8/2023).
Gerombolan pemotor itu, lanjut Mulyadi, melaju dari selatan ke utara. Sedangkan para korban dari arah berlawanan. Para pelaku membawa pedang, celurit, serta potongan bambu dan kayu. Menurutnya sarung pedang pelaku yang tertinggal di lokasi sudah disita polisi.
"Korbannya 3 anak. Dua korban kena bacok, yang satunya memar-memar dipukuli pakai kayu," terangnya.
Korban penyerangan gerombolan pemotor berinisial ADF (19), warga Desa Kalipuro, Pungging, AHW (19), warga Desa Pungging, serta JS (24), warga Desa Awang-awang, Mojosari, Mojokerto. Ketiganya melaju dari utara ke selatan di Jalan Raya Desa Sekargadung.
AHW dan ADF berboncengan mengendarai sepeda motor Suzuki RC. Sedangkan JS sendirian mengendarai sepeda motor Honda C70. Ketiga korban dalam perjalanan ke Desa Kesemen, Ngoro, Mojokerto. Mereka langsung diserang ketika berpapasan dengan gerombolan pemotor.
"Mereka langsung menyerang. Pelaku dari selatan, kami langsung dipepet kanan. Saya dibacok dulu, kemudian ditendangi. Saya harus dapat 14 jahitan semuanya," ungkap AHW di Mapolsek Pungging.
AHW menderita luka bacok di pelipis kanan dan kepala, serta memar di wajah dan kaki kiri karena dipukuli para pelaku. ADF menderita luka bacok di punggung dan bahu. Sedangkan JS menderita luka bacok di pinggul kanan, serta memar dan lecet pada tubuhnya. "Para pelaku ada yang bawa parang, bambu, kayu, kaca," ungkap AHW.
Ketiga korban langsung dievakuasi warga ke rumah sakit. Mereka lantas melapor ke Polsek Pungging setelah menjalani perawatan medis. Para korban mengaku tidak kenal dengan gerombolan pemotor tersebut. Para pelaku menyerang tanpa sebab. Mereka juga tidak merampas barang para korban.
"Tidak ada niat merampas barang. Para pelaku hanya bilang iki a, iki a (ini kah ini kah)," tandas ADF.
Kanit Reskrim Polsek Pungging Ipda Kevin Ashabul Kahfi belum merespons ketika dikonfirmasi detikJatim ihwal kasus pengeroyokan ini.
(abq/iwd)