Aliansi Cipayung UB Dikeroyok Sekelompok Pemuda Antiormek Saat Sambut Maba

Aliansi Cipayung UB Dikeroyok Sekelompok Pemuda Antiormek Saat Sambut Maba

Muhammad Aminudin - detikJatim
Sabtu, 19 Agu 2023 18:05 WIB
Aliansi Cipayung UB Malang dikeroyok pemuda antiormek
Aliansi Cipayung UB saat dikeroyok sekelompok pemuda antiormek. (Foto: Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Malang -

Sejumlah anggota Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Ormek) yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Universitas Brawijaya (UB) dikeroyok oleh sekelompok pemuda antiormek. Potongan video dugaan aksi pengeroyokan itu beredar viral di media sosial.

Keterangan yang dihimpun detikJatim, dugaan pengeroyokan awalnya terjadi depan gerbang UB di Jalan Veteran, Kota Malang, Rabu (16/8) sore. Insiden itu bermula saat Aliansi Cipayung yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sedang menyambut mahasiswa baru (maba).

Saat menyambut maba yang baru saja mengikuti ospek, tiba-tiba segerombolan pemuda datang. Mereka lantas memukul Aliansi Cipayung. Beberapa atribut ormek juga turut dirusak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Umum HMI Koordinator Komisariat UB M Raffy Nugraha membeberkan, ada dua orang dari kelompok Aliansi Cipayung yang menjadi korban pengeroyokan. Mereka sudah melaporkan dugaan pengeroyokan itu ke polisi.

"Kami bersama korban sudah melaporkan kejadian ini ke polisi dan berharap proses hukum bisa berjalan dan pelakunya segera ditangkap," beber Raffy kepada detikJatim, Sabtu (19/8/2023).

ADVERTISEMENT

Salah satu korban bernama Imam Baihaki yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum UB angkatan 2019 sekaligus kader PMII Komisariat Brawijaya. Saat itu sebetulnnya Imam sedang bersama kader PMII lainnya.

Ketika Imam mengibarkan bendera PMII berukuran besar di tengah-tengah massa, tiba-tiba terjadi penarikan bendera dengan paksa oleh dua sampai tiga pemuda.

Merasa bendera kebesaran organisasinya ditarik dengan paksa oleh beberapa pemuda, Imam pun bertanya ke sekumpulan pemuda tersebut. Lalu terjadi perdebatan panas antara Imam dengan sekumpulan pemuda dan tiba-tiba Imam dipukul oleh seorang pemuda yang berada di sebelah kiri Imam.

"Akhirnya terjadi pengeroyokan kepada Imam oleh 10 sampai 15 orang dan korban tidak bisa melakukan pembelaan," kata Raffy.

Menurut Raffy, Imam menerima pukulan paling banyak di bagian kepala dan wajah. Baju dan badannya ditarik secara brutal oleh sekumpulan pemuda itu.

Selain Imam, korban lain yang dikeroyok adalah Tito Raja Sianturi, mahasiswa Fakultas Vokasi angkatan 2019, sekaligus kader GMKI. Awalnya Tito mendapatkan informasi dari rekannya sesama kader GMKI jika ada sekelompok orang antiormek merobek brosur atau pamflet ormek-ormek di sekitar lingkungan kampus.

Tito lantas mendapatkan identitas kelompok antiormek itu. Dia lantas mendatangi mereka secara baik-baik. Namun, kelompok tersebut malah tidak terima. Menurut Tito, ada 20 orang yang menghampiri dan mengintimidasinya.

"Setelah berdebat, akhirnya Tito didorong tepat di depan pamflet putih di sebelah kiri warung biru dan langsung terjadi pemukulan dan pengeroyokan kepada Tito yang mengarah ke rahang kanan dan menyisakan goresan leher kanan," terang Raffy.

Dikonfirmasi terpisah, Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Eko Novianto memastikan bahwa laporan Aliansi Cipayung UB sudah diterima. Saat ini polisi masih menyelidiki dugaan pengeroyokan tersebut.

"Benar ada laporannya dan masih proses penyelidikan," pungkas Eko.




(abq/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads