Abdul Rozaq (49) jadi korban penganiayaan Anas Fahrudin, kasek SMPN 5 Satu Atap, Singosari, Malang. Lalu apa yang menjadi penyebab guru olahraga itu jadi korban kepala sekolahnya sendiri?
Rozaq menilai penganiayaan yang dialaminya diduga karena masalah perekrutan guru tanpa sepengetahuan pelaku. Sedangkan proses perekrutan dilakukan oleh salah satu operator BOS pada Maret 2023 lalu.
Saat itu, SMP Negeri 5 Satu Atap Singosari tengah mencari kandidat calon guru. Lamaran pun banyak diterima untuk mengisi posisi tersebut. Saat sudah mendapatkan kandidat calon guru selanjutnya, Rozaq bermaksud memberitahu Anas, namun ia tidak ada di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Rozaq pun menghubungi calon guru yang akan diterima itu. Namun pelaku justru keberatan dan disampaikan di grup sekolah. Hingga akhirnya ia mendapat kekerasan fisik dari pelaku. Rozaq sendiri selain jadi guru olahraga juga diketahui sebagai wakil kepala sekolah.
"Intinya dia merasa dilangkahi dengan perekrutan itu, sampai mengajak berkelahi. Akhirnya kejadian Sabtu kemarin, saya ditendang," terang Rozaq, Selasa (15/8/2023).
Rozaq sendiri mengaku trauma atas perbuatan Anas terhadap dirinya. Ia bahkan enggan untuk datang mengajar ke sekolah selama pelaku masih menjabat kasek.
"Saya nggak mau masuk kerja selama yang bersangkutan masih di SMP," tandas Rozaq.
Sebelumnya, seorang guru di SMP Negeri 5 Satu Atap Singosari, Malang mengaku menjadi korban penganiayaan oknum kepala sekolah (kasek). Akibatnya, korban mengalami luka-luka memar.
Korban adalah Abdul Rozaq (49) guru olahraga. Sedangkan terlapor adalah Anas Fahrudin, kasek SMPN 5 Singosari.
Rozaq menuturkan penganiayaan yang dialami terjadi pada Sabtu (12/8), sekitar pukul 21.00 WIB. Adapun lokasinya di halaman SMP Negeri 5 Singosari, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Kala itu, korban tengah mendampingi para pelajar sedang melaksanakan kegiatan kemah di halaman sekolah. Pelaku bernama Anas Fahrudin tiba-tiba datang dan memaki-maki korban. Kemudian pelaku menendang korban sebanyak dua kali pada bagian pinggang kanan.
Rozaq mengaku saat kejadian dirinya sedang berbincang dengan salah seorang guru. Tak lama pelaku datang dan meminta dirinya untuk keluar dari ruangan.
"Saat saya keluar, baru di depan pintu saya sudah mendapat tendangan. Dua kali, satu kena satu meleset karena dihalangi teman. Kemudian berusaha mukul saya, tapi nggak nyampai, karena dihalangi teman-teman," kata Rozaq, Selasa (15/8/2023).
(abq/iwd)