7 Fakta Pembunuh Penjual Nasi Bebek Lakukan Ritual Agar Korban Hidup Lagi

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Rabu, 09 Agu 2023 08:42 WIB
Surabaya -

Seorang penjual nasi bebek Ahmad Mukiyin (23) dihabisi sepupunya sendiri. Mayat korban ditinggalkan dalam rumah kontrakan di Desa Buncitan, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.

Mayat pria tersebut baru ditemukan dalam kondisi membusuk pada Jumat (4/8) malam, sekitar pukul 23.00 WIB. Sehari-hari, pria asall Tuban ini bekerja sebagai penjual nasi bebek di desa setempat.

Usai membunuh korban, pelaku ternyata sempat melakukan ritual agar korban hidup kembali. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Ritual tersebut tak mampu hidupkan korban lagi.

Berikut 7 fakta pembunuh penjual nasi bebek lakukan ritual agar korban hidup lagi:

1. Awal Temuan Mayat

Penemuan mayat tersebut berawal dari pihak keluarga yang kesulitan menghubungi korban. Akhirnya, salah satu keluarga mendatangi rumah kontrakan korban.

"Kami kesulitan untuk mengetahui keberadaan keluarga saya ini," kata Solik (32), salah satu keluarga korban.

Solik menjelaskan, nomor HP korban tidak aktif. Solik yang mendatangi rumah kontrakan itu sempat kesulitan untuk masuk karena pintunya dalam kondisi terkunci. Namun, dari luar Solik mencium bau membusuk.

Kemudian, dia bersama pemilik rumah akhirnya membuka pintu dengan kunci cadangan. Begitu masuk, korban ditemukan telentang di atas kasur. Darah berceceran di dekat jasad korban.

"Baunya menyengat, kami tidak mengetahui penyebab kematiannya," jelas Solik.

2. Pembunuhnya Sepupu Korban

Pembunuh penjual nasi bebek di Sidoarjo ternyata sepupu korban. Pelaku adalah Rully Irwansyah (23),warga Tuban yang kos di Desa Rangkah Kidul, Kota Sidoarjo. Pelaku ditangkap pada Sabtu (5/8) sekitar pukul 01.30 WIB oleh Penyidik Unit Resmob Satreskrim Polresta Sidoarjo di kosnya.

"Pelaku pembunuhan penjual nasi bebek ditangkap di rumah kosnya di Desa Rangkah Kidul. Pelaku merupakan sepupu korban," ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro di Mapolresta Sidoarjo, Senin (7/8/2023).

3. Bunuh Korban Karena Sakit Hati

Kusumo menjelaskan, pelaku bekerja sebagai kuli bangunan di Jakarta. Pelaku nekat melakukan perbuatan keji tersebut karena sakit hati. Motor Yamaha Jupiter miliknya dijual oleh orang tua pelaku kepada korban.

"Pelaku masih ingin memiliki sepeda motornya yang telah dijual oleh orang tuanya kepada korban," jelas Kusumo.

Ritual kembang setaman yang dilakukan pelaku gagal. Baca di halaman selanjutnya!




(hil/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork