Jadi Saksi Sidang, Santoso Bantah Khianati Samanhudi di Pilkada Blitar 2021

Jadi Saksi Sidang, Santoso Bantah Khianati Samanhudi di Pilkada Blitar 2021

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 08 Agu 2023 19:39 WIB
Tatapan tajam Samanhudi (berbaju putih di pojok) pada Santoso saat menjadi saksi sidang perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar
Wali Kota Santoso saat jadi saksi sidang perampokan rumdin di PN Surabaya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Wali Kota Blitar Santoso dihadirkan sebagai saksi kasus perampokan rumah dinas dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Saat memberikan keterangan, Santoso blak-blakan tentang hubungan politiknya dengan M Anwar Samanhudi, terdakwa sekaligus mantan Wali Kota Blitar.

Santoso menyinggung soal isu renggangnya hubunganya dengan Samanhudi gara-gara Pilkada 2021. Santoso mengaku sempat menyambangi Samanhudi di Rutan Medaeng yang ditahan karena kasus korupsi.

"Saya beberapa kali membesuk ketika ditahan di Rutan Surabaya," beber Santoso di Ruang Cakra PN Surabaya, Selasa (8/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Santoso mengaku tak membahas politik ketika menjenguk Samanhudi di rutan. Dia cuma menanyakan kondisi Samanhudi sambil membawakan makanan dan minuman.

"Saat membesuk tidak ada membicarakan politik. Cuma membicarakan kapasitas atasan dan bawahan, belum ada pencalonan wali kota. Belum ada omongan memasangkan saya dengan anaknya (Samanhudi)," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Namun, ketika mendekati pelaksanaan Pilkada 2021, Santoso mengaku didatangi putra Samanhudi yang memintanya untuk menjadi calon wakil wali kota. Santoso mengaku namanya sudah didaftarkan ke DPC PDIP Kota Blitar sebagai calon wakil wali kota. Namun, ternyata DPP PDIP justru merekom Santoso sebagai calon wali kota Blitar, bukan wakil

"Sudah didaftarkan di DPC. Setelah itu rekomendasi dari DPP saya yang ditunjuk jadi Calon Wali Kota Blitar, putranya tidak dapat rekomendasi," ujarnya.

Dari sana lah, Santoso mengaku sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Samanhudi dan keluarganya.

"Putranya dari Partai Gerindra, setelah rekomendasi turun tidak ada komunikasi lagi dengan anak terdakwa," imbuh dia.

Meski begitu, Santoso mengaku hubungan dengan Samanhudi masih ia jaga. Bahkan, ia tetap menghormati dan memandang Samanhudi sebagai mentor politiknya.

"Saya secara pribadi tetap menghormati. Apapun bentuknya, beliau atasan saya. Balas dendam sakit hati terdakwa itu saja saya tahu saat melihat YouTube dengan orasi yang beliau sampaikan," ungkapnya.

Diketahui, mantan Wali Kota Blitar, Samanhudi ditangkap polisi berkaitan dengan kasus perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso. Samanhudi diduga sebagai otak di balik perampokan rumdin tersebut.

Samanhudi mengenal para pelaku saat ia dipenjara karena kasus korupsi yang menjeratnya. Ia mengaku sakit hati karena aksinya dilaporkan Santoso hingga memberi bocoran pada residivis penjahat untuk melakukan aksi perampokan rumah dinas.




(abq/dte)


Hide Ads