Sandiwara Pesilat Gresik Saat Dihukum Polisi: Pura-pura Pingsan hingga Kram

Sandiwara Pesilat Gresik Saat Dihukum Polisi: Pura-pura Pingsan hingga Kram

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Minggu, 23 Jul 2023 12:12 WIB
Sandiwara pesilat di Gresik saat dihukum polisi
Sandiwara pesilat di Gresik saat dihukum polisi (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Sebelum dipulangkan, polisi memberikan pembinaan terhadap 26 pesilat yang terlibat kerusuhan di Jalan Boboh, Menganti, Gresik. Mereka diberi pembinaan agar tidak mengulangi konvoi yang merugikan masyarakat.

Pantauan di lokasi, polisi mengumpulkan para pesilat di lapangan Polres Gresik, Sabtu (22/7/2023) malam. Mereka harus menjalani berberapa pembinaan seperti jalan jongkok, push up, hingga sit up.

Setelah selesai sit up, para pesilat berjalan jongkok mengelilingi lapangan Polres Gresik dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Saat setengah lapangan, satu pesilat berpura-pura pingsan karena kelelahan. Polisi yang mengetahui sandiwara pesilat tersebut, memberikan peringatan kepada pesilat lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masak pendekar disuruh jalan jongkok saja pingsan. Yang pingsan tidak boleh pulang malam ini," kata salah satu polisi yang melakukan pembinaan di Lapangan Polres Gresik.

Mendengar hal itu, pesilat tersebut langsung terbangun dari pingsan dan langsung melanjutkan hukuman. Setelah berjalan jongkok mengitari lapangan, para pesilat diperintahkan untuk hormat sembari menunggu orang tua masing-masing.

ADVERTISEMENT

Saat memberikan hormat untuk menunggu orang tuanya, satu pesilat mengaku mengalami kram. Polisi pun membali mengingatkan aksi para pesilat ketika bersama ratusan masa di Jalan Boboh, Menganti.

"Masak hormat menunggu orang tua kalian saja sambat kram. Kalian ini mengaku para pendekar, ketika bersama massa kalian sok kuat, menindas yang lemah, masyarakat biasa kalian tindas. Kalian lempari polisi dengan batu, sekarang disuruh hormat alasan kram," tegas anggota polisi tersebut.

Sementara di tempat yang sama, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, pembinaan ini dilakukan agar para pesilat di Gresik memiliki jiwa ksatria dalam membela kebenaran. Bukan malah membuat onar dan merugikan masyarakat yang mencari rezeki.

"Ini semua kita berikan untuk membina mereka, bahwasanya kita semua satu saudara se-bangsa dan se-tanah air. Jadi sebagai pendekar, sudah sepatutnya menjaga akhlak dan membela kebenaran. Bukan malah membuat masyrakat dirugikan," kata Aldhino Prima Wirdhan, Minggu (23/7/2023) dini hari.

Aldhino menambahkan, setelah menjalani pembinaan, para pesilat diminta hormat sembari menunggu orang tuanya datang. Hal itu agar mereka mengerti bahwasannya ada orang tua yang bisa menjadi korban para pesilat lainnya.

"Dengan hormat menunggu kedatangan orang tua mereka, kita ingin mereka ini menghormati orang yang lebih tua. Tentunya orang tua mereka juga bisa menjadi korban arogansi para pesilat lainnya," tuturnya.

Sebelumnya, polisi mengamankan puluhan pesilat saat penyekatan di Jalan Boboh, Menganti, Gresik. Para pesilat itu diamankan setelah menimbulkan kerusuhan dengan membakar sejumlah barang milik warga hingga melempari batu petugas gabungan.

"Ada 26 anggota pesilat yang kami amankan," kata Aldhino.

Kerusuhan itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB setelah petugas gabungan melarang para pesilat untuk melintas. Mereka hendak menuju ke lokasi pengesahan anggota baru yang ada di Cerme, Gresik.




(hil/fat)


Hide Ads