Sebanyak 26 pesilat diamankan Sat Reskrim Polres Gresik setelah membuat onar di Jalan Boboh, Menganti, Gresik. Sebelum dipulangkan ke orang tua masing-masing, polisi memperingatkan para orang tua para pesilat agar memberikan pengawasan lebih.
"Atas kebijakan Kapolres Gresik, kita akan pulangkan anggota silat yang kita amankan. Tapi sebagai gantinya orang tua harus memberikan pengawasan kepada putra-putranya," tegas Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, kepada detikJatim, Minggu (23/7/2023) dini hari.
Aldhino menambahkan, pihaknya sudah mendata semua pesilat yang diamankan tersebut. Jika mengulangi perbuatan yang sama, ia memastikan para pesilat tidak akan bisa mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) seumur hidup di kantor polisi seluruh Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga ingatkan kepada orang tua masing-masing bahwa data mereka sudah kita sebar di database Polri. Jadi jika mereka tertangkap lagi, maka tidak akan bisa mengurus SKCK seumur hidup di kantor polisi seluruh Indonesia," tambahnya.
Selain itu, lanjut Aldhino, ia juga akan mengirim surat pemberitahuan resmi ke sekolah, kampus, hingga tempat para pesilat bekerja dan belajar. Surat itu berisikan bahwa mereka terlibat kerusuhan dan diamankan Polres Gresik.
"Hal itu agar kepala sekolah, rektor dan kepala direksi perusahaan tempat para pesilat tersebut bekerja maupun belajar turut mengawasi pekerja maupun pelajar kegiatan di luar jam sekolah maupun bekerja," lanjutnya.
Kepada orang tua para pesilat, Aldhino juga menceritakan peristiwa yang terjadi di Jalan Boboh, Menganti, Gresik. Hal itu sangat merugikan masyarakat dan sangat bertentangan dengan jiwa kesatria sebagai pendekar silat.
"Jika memiliki jiwa kesatria sebagai anggota pendekar silat, seharusnya tidak akan membuat onar. Anak-anak ibu saat kita amankan ini semua bau alkohol. Situasi kemarin (Jumat) malam sangat merugikan masyarakat. Ada mobil di rusak, ruko dibakar, dan banyak warga yang kesulitan saat mencari rezeki. Bayangin yang dirugikan itu bapak atau ibu," tutur Aldhino.
Setelah diimbau, para orang tua diminta untuk menandatangani surat pernyataan dan menjemput anak-anak mereka di lapangan Polres Gresik. Sebelum bertemu orang tua, para pesilat juga diberikan pembinaan berupa push up, shit up, hormat, hingga berjalan jongkok.
(abq/dte)