7 Fakta Pilu Jeratan Utang Bikin Ibu Nekat Akhiri Hidup Anak Lalu Bunuh Diri

7 Fakta Pilu Jeratan Utang Bikin Ibu Nekat Akhiri Hidup Anak Lalu Bunuh Diri

Denza Perdana - detikJatim
Sabtu, 22 Jul 2023 09:30 WIB
ibu dan anak tewas di malang
Rumah kontrakan tempat ibu dan anak ditemukan tewas diduga karena jeratan utang. (Foto: M Bagus Ibrahim/detkJatim)
Malang -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Jeratan utang membuat seseorang bisa berpikir tidak rasional. Bahkan lebih jauh, tekanan dari para penagih utang itu membuat seseorang ingin mengakhiri hidup. Salah satunya seperti yang dialami Mujiati (32) warga Karangploso, Malang. Dia nekat membunuh anaknya, A (3) lalu bunuh diri.

Berikut ini sejumlah fakta tentang kasus yang memilukan ini. Jenazah ibu dan anak di Karangploso, Malang ini ditemukan di rumah kontrakan yang terkunci dari dalam oleh tetangganya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Ditemukan di Rumah yang Terkunci dari Dalam

Temuan jenazah ibu dan anak itu bermula dari kecurigaan para tetangga. Kepala RT setempat Ahmad Toyib Fadhilah mengatakan bahwa awalnya warga penasaran karena di rumah kontrakan korban tidak terlihat adanya aktivitas seperti biasa.

"Biasanya itu anaknya kalau pagi nangis, tapi hari ini kok enggak kedengaran. Warga penasaran dan mencoba memeriksa rumahnya tapi terkunci dari dalam. Warga lapor saya dan saya datangi memang benar terkunci dari dalam," kata Toyib kepada detikJatim, Jumat (21/7/2023).

ADVERTISEMENT

Kemudian, warga pun memutuskan untuk memeriksa ke dalam rumah pada tadi sekitar pukul 07.00 WIB. Mereka menemukan jenazah keduanya sudah dalam keadaan mengenaskan.

"Kami akhirnya mencoba mencongkel jendela di bagian kanan dan masuk. Saat dilihat ternyata anaknya tergeletak di kamar bersimbah darah. Terus dicek lagi ibunya ada di dapur posisi tergantung," ujar Toyib.

2. Ditemukan Luka Sayatan di Lengan Kedua Korban

Warga yang menemukan kedua jenazah dalam keadan mengenaskan menemukan luka di lengan mereka, tepat di urat nadi mereka berdua. Baik pada lengan kanan anaknya, maupun di lengan kiri ibunya.

"Ada luka sayat di urat nadinya anaknya. Kami juga mendapati luka sayatan di nadi ibunya," ujar Toyib selaku ketua RT setempat.

Setelah mengetahui kejadian itu, Ahmad dan warga melaporkannya ke perangkat desa dan polisi. Tak berselang lama petugas datang dan melakukan pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Jadi setelah melihat kondisi itu, saya pak RW dan warga lainnya melaporkan hal itu ke perangkat desa dan kemudian dilanjutkan kepada aparat kepolisian. Gak berselang lama, petugas langsung datang dan melakukan pemeriksaan di rumah kontrakan korban," terang Ahmad.

3. Suami Tidak Ada di Rumah

Saat kedua jenazah ditemukan warga, suami Mujiati tidak ada di rumah. Informasi yang dihimpun warga setempat, selama beberapa hari terakhir Mujiati hanya tinggal bersama anak perempuannya yang baru berusia 3 tahun. Sedangkan suaminya Anton sudah seminggu pulang ke Probolinggo.

"Yang saya dengar sempat terjadi cekcok antara korban sama suaminya. Terus suaminya sama anaknya itu pulang ke Probolinggo. Gak berselang lama istrinya ini nyusulin ngambil anaknya," ujar ketua RT setempat Ahmad Toyib Fadhilah pada Jumat (13/7/2023).

Thoyib mengaku tak menyangka korban dan anaknya berakhir tewas dengan mengenaskan. Sebab, selama ini suami istri itu dikenal merupakan sosok yang baik dan berbaur dengan warga setempat.

"Si ibu ini biasanya ikut istigasah dan berbaur dengan warga setempat. Suaminya pak Anton ini juga sama baik orangnya. Biasanya juga ngajari anak-anak muda itu bengkel sepeda motor, karena dia kan kerja di salah satu bengkel yang saya tahu," terang Ahmad.

Temuan pisau hingga motif yang mendorong ibu nekat akhiri hidup anak dan hidupnya sendiri. Baca di halaman selanjutnya.

4. Sejumlah Barang Bukti Diamankan Termasuk Pisau

Polisi melakukan olah TKP untuk mencari tahu motif kematian Mujiati (32) dan anak perempuannya berinisial A (3). Sejumlah barang bukti dan salah satu di antaranya adalah satu buah pisau dapur diamankan.

Kanit Reskrim Polsek Karangploso Aipda Eko Nugroho mengatakan petugas menemukan pisau dapur yang terletak di dekat jenazah anak Mujiati. Pihaknya menegaskan bahwa saat ini pisau tersebut telah diamankan untuk kemudian dilakukan identifikasi.

"Sementara di dalam kamar ditemukan satu pisau dapur. Ini masih didalami dan diidentifikasi lebih lanjut," ujar EKo kepada awak media, Jumat (21/7/2023).

Selain pisau, polisi juga mengamankan barang bukti lain, seperti selendang yang digunakan untuk gantung diri, surat-surat dokumen, pakaian, hingga boneka milik korban.

5. Sering Didatangi Rentenir

Ketua RT setempat Toyib mengatakan dari keterangan tetangga, selama 3 minggu terakhir rumah Mujiati sering didatangi rentenir yang menagih utang. Bahkan penagih utang ada yang menunggu di rumahnya hingga malam hari.

"Saya sempat tanya ke salah satu rentenir yang tadi pagi datang, dia bilang dari koperasi di Kota Batu mau menagih utang. Katanya ibu Mujiati punya utang gitu," ujarnya kepada detikJatim, Jumat (17/7/2023).

Setelah ditelusuri lebih dalam, Ahmad baru mengetahui bahwa awalnya Mujiati mengajukan pinjaman sebesar Rp 1,5 juta dan disetujui dengan hanya mendapatkan uang Rp 1,1 juta usai dipotong biaya administrasi.

"Kasihan banget kan, pengajuannya Rp 1,5 juta tapi dapatnya cuman Rp 1,1 juta. Terus perbulannya harus bayar Rp 180 ribu sebanyak 10 kali. Mungkin korban ini pada akhirnya depresi karena ditagih terus sama rentenir tersebut," kata dia.

6. Ibu Bunuh Anak Lalu Bunuh Diri

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Wahyu Rizki Saputro menuturkan dari hasil olah TKP tidak ditemukan adanya dugaan atau akibat kekerasan yang dilakukan orang lain hingga mengakibatkan kedua korban tewas.

"Hasil olah TKP sampai saat ini belum ditemukan dugaan atau akibat kekerasan yang dilakukan oleh orang lain," kata Wahyu kepada wartawan di Mapolres, Jumat (21/7/2023).

Namun Wahyu mengungkapkan, kesimpulan dari hasil olah TKP adalah sang ibu terlebih dahulu menyayat bagian nadi putrinya. Kemudian hal sama juga dilakukan sebelum memutuskan bunuh diri dengan cara gantung diri.

"Kesimpulan bahwa si ibu melakukan atau menyayat tangan di bagian nadi anaknya, kemudian setelah melukai anaknya tersebut, ibu itu juga berusaha menyayat di bagian tangannya juga sama," ungkapnya.

7. Motifnya karena Terjerat Utang

Akhirnya terkuak motif Mujiati mengakiri hidup anaknya dan diriny sendiri. Yakni karena faktor ekonomi. Sang ibu diduga memiliki utang Rp 8 juta dan sering didatangi rentenir. Polisi mengungkap ini setelah menemukan beberapa catatan dan nota hutang yang diduga milik Mujiati.

"Dari hasil olah TKP menemukan beberapa catatan dan nota-nota utang kurang lebih sekitar Rp 8 jutaan. Kalau kami total," ujar Kasat Reskrim Polres Malang AKP Wahyu Rizki Saputro kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).

Wahyu menuturkan atas sejumlah temuan tersebut pihaknya menyimpulkan bahwa sang ibu terlebih dahulu membunuh putrinya yang berusia 3 tahun. Baru kemudian si ibu melakukan gantung diri yang diduga karena berlatar belakang ekonomi.

"Kami menyimpulkan bahwa memang betul, ibu korban ini membunuh anaknya. Kemudian melakukan gantung diri mungkin motif di latar belakangi faktor ekonomi," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/fat)


Hide Ads