Kepala RT setempat Ahmad Toyib Fadhilah mengatakan bahwa awalnya warga penasaran karena di rumah kontrakan korban tidak terlihat adanya aktivitas seperti biasa. Kemudian, warga pun memutuskan untuk memeriksa ke dalam rumah tersebut pada Jumat (21/7/2023) sekitar pukul 07.00 WIB.
"Biasanya itu anaknya kalau pagi nangis, tapi hari ini kok enggak kedengaran. Warga penasaran dan mencoba memeriksa rumahnya tapi tidak terkunci dari dalam. Warga lapor saya dan saya datangi memang benar terkunci dari dalam," ujar Toyib saat ditemui detikJatim, Jumat (21/7/2023).
"Kami akhirnya mencoba mencongkel jendela di bagian kanan dan masuk. Saat dilihat ternyata anaknya tergeletak di kamar bersimbah darah. Terus dicek lagi ibunya ada di dapur posisi tergantung," sambungnya.
Setelah mengetahui hal itu, Ahmad dan warga melaporkannya ke perangkat desa dan polisi. Tak berselang lama petugas datang dan melakukan pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Jadi setelah melihat kondisi itu, saya pak RW dan warga lainnya melaporkan hal itu ke perangkat desa dan kemudian dilanjutkan kepada aparat kepolisian. Gak berselang lama, petugas langsung datang dan melakukan pemeriksaan di rumah kontrakan korban," terang Ahmad.
Dari pantauan detikJatim, terlihat tim Inafis Polres Malang dan personel dari Polsek Karangploso telah melakukan olah TKP di sekitar rumah kontrakan korban. Jenazah korban pada sekitar pukul 11.50 WIB dievakuasi menggunakan ambulan menuju RSSA Malang.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(abq/iwd)