Vera Andini, perempuan di Kota Malang sedang dicari banyak orang. Dia diduga melakukan penipuan berkedok investasi jual beli mesin pompa Air Susu Ibu (ASI). Seperti apa modusnya?
Salah satu korban yang terperdaya tipu muslihat Vera ialah Martha Retsa Febriantina. Awalnya dia sudah mengenal Vera cukup lama karena pernah bekerja bersama di sebuah perusahaan selama beberapa tahun.
"Ya, saya pernah satu tempat kerja sama dia sejak tahun 2018 sampak tahun 2020, kalau nggak salah. Kenalnya dari situ, cuman saya nggak kenal akrab gitu. Hanya sekadar kalau ketemu menyapa," ceritanya kepada detikJatim, Selasa (11/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retsa baru tahu Vera punya usaha sewa dan jual beli mesin pompa ASI sekitar tahun 2021. Usaha itu dirintis Vera sejak ia memutuskan resign dari tempat kerja sebelumnya.
"Dia buka usaha kecil-kecilan gitu di rumahnya dan jualan online. Nggak lama dia terus buka cabang di Gondanglegi, Dampit, Tebo (menitipkan barangnya ke swalayan)," terangnya.
Melihat perkembangan usaha Vera cukup pesat, Retsa mulai heran dan bertanya-tanya apakah usaha sewa dan jual beli mesin pompa ASI memang menjanjikan
"Aku sama dia itu memang ada bisnis sendiri di luar pompa asi. Terus dia nawarin ke aku, tolong cari ini uang butuh dana talangan untuk ambil produk pompa asi," kata dia.
Retsa sendiri cukup berhati-hati dan tidak secara tiba-tiba mengikuti tawaran Vera. Baru pada April 2022 dirinya mencoba untuk berinvestasi pada usaha sewa dan jual beli mesin pompa ASI milik Vera.
"Awalnya aku nggak berani, tapi akhirnya aku coba, cuman nggak besar. Rp 1 juta, terus Rp 1,5 juta dan memang selain modal kembali juga ada keuntungan dikasih dia," ungkapnya.
Berjalannya waktu, sejak Maret 2023, pencairan dana modal dan intensif mulai seret. Hal itu membuat resah para investor yang diketahui berjumlah sekitar 100 orang.
Vera janjikan pembayaran bertahap, namun tak semua investor dapat. Baca halaman selanjutnya...
Namun, alih-alih bertanggung jawab, Vera malah berdalih ke para investor dan meyakinkan mereka jika pembayaran uang mereka akan dilakukan secara bertahap.
"Saat bertemu dia (Vera) bilang akan ada pembayaran tahap 1, 2, dan 3 sesuai dengan urgensi masing-masing. Misal ada yang sakit, mau menikah, bahkan kalau ada yang pinjol," beber Retsa.
"Karena alasan itu, para investor mundur dan mencoba untuk memberikan kesempatan ke dia. Tapi berjalannya waktu, tahap 1 dibayar cuman kepada beberapa peserta. Sedangkan sisanya tak kunjung ada kabar," sambungnya.
Kemudian, Vera tiba-tiba menghilang dan sulit dihubungi oleh para investor. Beberapa korban yang geram memutuskan untuk melaporkan Vera ke kantor polisi.
Retsa sendiri mengaku sampai saat ini uangnya yang masih belum dikembalikan Vera. Nilainya mencapai Rp 77 juta.
Ia sendiri berencana untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi jika Vera tidak memiliki itikad baik untuk bertemu dan bertanggungjawab mengembalikan uang yang telah dibawa.
"Aku pribadi pinginnya lapor, tapi aku masih menunggu itikad baiknya, muncul lah dan hadepi investor-investor kamu ini. Ini kita posting di medsos karena sudah gemes sama dia yang susah dihubungi," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang cewek di Malang diduga melakukan penipuan berkedok investasi pompa ASI yang merugikan korban hingga total Rp 11 miliar. Aksi penipuan ini dibongkar para korban di Instagram.
Di akun @korban_veraandhini terdapat sejumlah unggahan yang berisi foto Vera dan chat-chat dengan para korban. Korban dugaan penipuan tersebut berjumlah kurang lebih 100 orang. Total kerugian para korban diperkirakan mencapai Rp 11 miliar.
Ada korban yang telah melaporkan kasus ini ke polisi. Langkah itu diambil karena Vera diduga sengaja menghilang. Sampai saat ini, ia tidak bertanggung jawab dan sulit diajak komunikasi.
"Kami (para korban) sudah mencoba menghubungi (Vera). Saya saja telepon sampai 100 kali pun nggak direspons, saya kirim pesan juga tidak dibalas. Dia juga sekarang tinggal di mana, kami nggak tahu," kata Retsa.
Simak Video "Video: Polisi Ringkus Penculik Anak di Malang, Pelaku Minta Tebusan Rp 150 Juta"
[Gambas:Video 20detik]
(/dte)