Aksi teror pria pakai sandal berpaku yang sengaja menggembosi ban kendaraan meresahkan pengendara di Surabaya. Saat ini, pelaku bernama Falin alias Kasbi (41) telah diamankan polisi. Falin dihadirkan di hadapan awak media, Falin melontarkan pengakuan mengejutkan.
Falin dihadirkan di Polrestabes Surabaya dengan mengenakan rompi tahanan warna merah dan tangan terborgol. Residivis kambuhan asal Sidorukun, Krembangan ini mengaku dapat ide dari temannya saat di dalam bui.
"Yang kasih ide teman saya pas di penjara," ujar Falin, Selasa (4/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya apakah ada sasaran khusus yang diincarnya? Falin mengaku tak ada. Sebab, ia melakukan secara acak ke setiap mobil yang melintas di traffic light (TL). "Saya cari target secara acak. Setiap satu TKP satu korban," ujar Falin.
Modus yang dijalankan Falin ini terbukti jitu. Sebab, saat mobil korbannya berhenti karena ban gembos, ia langsung menggondol sejumlah barang-barang berharga.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana menjelaskan, setiap barang hasil curian Falin biasanya langsung dijual. Barang tersebut langsung ditawarkan ke sejumlah orang yang tak dikenalnya.
"Barang jarahan dijual ke orang-orang yang tidak dikenal, langsung ditawarkan secara manual dan cepat," kata Mirzal.
Modus penggembosan ban dengan sandal berpaku ini telah dilakukan sejak bulan Mei hingga Juni 2023. Saking banyaknya TKP, Falin sampai tak ingat berapa kali beraksi.
"Berdasarkan hasil penyidikan, Falin beraksi sejak Mei sampai Juni 2023," ujarnya.
Mirzal menyebutkan Falin adalah residivis. Berdasarkan rekam jejak kepolisian, Falin kerap terlibat sejumlah kasus pidana mulai 2001 sampai 2021.
"Terhitung ada 8 kali keluar masuk lapas dan melakukan pencurian, penganiayaan, sampai pembunuhan (2007). Yang terakhir kepemilikan sajam di Polsek Bubutan dan sandal berpaku ini," ujar perwira dengan 2 melati di pundaknya itu.
Meski begitu, Mirzal mengaku tetap mengembangkan kasus tersebut. Ia juga mengimbau kepada para korban yang merasa menjadi korban agar segera melapor ke kantor polisi.
Falin pun sempat kabur dari kos saat diburu polisi. Ini dilakukan setelah aksinya viral di media sosial. Meski telah viral, tapi aksi teror menggembosi mobil dengan sandal paku yang dilakukan Falin tak berhenti. Ia selanjutnya terdeteksi dan tertangkap di Embong Malang.
"Yang bersangkutan (Falin) keluar dari kos ketika sudah viral, lalu mobile di jalanan, sampai ketemu di Embong Malang ketika mencari korban lainnya ditangkap oleh tim opsnal," kata Mirzal.
Dari penangkapan itu, polisi kemudian turut menyita barang-barang hasil pencurian yang dilakukan Falin. Seperti laptopdan sejumlah stik golf.
"Banyak barang yang diambil Falin, mulai laptop, HP, sampai stik golf. Alasannya semua barang yang didapat itu untuk kebutuhan hidup sehari-hari," imbuh dia.
Sedangkan alat untuk menggembosi ban yang dipakai Falin sebenarnya bukan paku, tapi besi payung yang dimodifikasi sehingga serupa paku. "Besi itu dipotong, lalu ditancapkan ke sandal," terang Mirzal.
Sebelumnya, aksi pria yang memakai sandal berpaku itu viral di media sosial. Banyak warga Kota Pahlawan yang resah dengan ulahnya.
Dari video yang dilihat detikJatim, pengendara matik berkaus hitam pakai penutup kepala yang juga hitam tampak mengarahkan sandalnya ke bawah ban belakang sebuah sedan. Sandal itu diduga sengaja dipasangi paku sehingga ketika mobil berjalan paku itu menancap ke ban mobil, diduga supaya ban mobil itu bocor. Momen tersebut terjadi di traffic light Mayjen Sungkono.
Tak cukup sampai di situ, pria tersebut meneror kawasan lain. Tepatnya di Jalan Kertajaya.
Pria tersebut mengendarai motor matik berwarna putih dengan pelat nomor L 2755 YL, sama seperti pelat nomor yang terlihat di video yang direkam di Mayjen Sungkono. Dari foto tersebut, sang pria memakai kaos putih dan menggunakan helm. Sedangkan kaki kanannya mendekatkan sandal berpaku di ban kendaraan roda empat yang ada di sampingnya.
(hil/fat)