Sederet Fakta Geger Anggota DPRD Tulungagung Toyor Satpam RSUD dr Iskak

Sederet Fakta Geger Anggota DPRD Tulungagung Toyor Satpam RSUD dr Iskak

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Selasa, 04 Jul 2023 15:37 WIB
Anggota DPRD Tulungagung toyor satpam
Anggota DPRD Tulungagung toyor satpam (Foto: Tangkapan layar)
Tulungagung -

Masyarakat Tulungagung digegerkan dengan peristiwa seorang anggota DPRD Tulungagung diduga melakukan kekerasan terhadap satpam RSUD dr Iskak. Dalam video, tampak anggota DPRD Tulungagung berinisial JT menoyor satpam tersebut.

JT pun buka suara menanggapi hal ini. Berikut sederet fakta geger anggota DPRD Tulungagung toyor satpam RSUD dr Iskak:

1. Jenguk Kepala Desa

Kepala Tata Usaha RSUD dr Iskak Eko Sudarmono mengatakan, dugaan tindak kekerasan itu dilakukan JT di depan lift gedung Graha Mandiri RSUD dr Iskak pada Rabu (28/6/2023) pukul 20.25 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, itu memang terjadi sekitar jam setengah sembilan malam," kata Eko Sudarmono, Senin (3/7/2023).

Menurut Eko, peristiwa itu bermula saat JT dan beberapa anggota keluarganya berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk salah satu kepala desa yang sedang menjalani perawatan di gedung Graha Mandiri.

ADVERTISEMENT

Sebelum terjadi aksi kekerasan, anggota DPRD tersebut juga sempat diingatkan oleh satpam saat berada di tempat parkir, karena merokok.

2. Dingatkan Tak Boleh Bawa Anak

Dalam rekaman CCTV yang beredar, pada menit 1.05, JT tampak menoyor satpam. Saat itu, ia diingatkan oleh satpam karena tak boleh membawa anak.

"Kejadian (kekerasan) di depan lift itu terjadi karena beliau anggota dewan itu membawa putranya yang masih berumur 8 tahun. Di aturan kami yang boleh menjenguk di tempat rawat inap itu umur 12 tahun ke atas, sehingga itu diingatkan," ujarnya.

3. Marah Saat Diingatkan

Namun saat diingatkan, anggota dewan tersebut justru marah-marah. Puncaknya yang bersangkutan menoyor kepala seorang satpam.

Terkait kejadian itu pihak rumah mengaku telah menindaklanjuti di tingkat manajemen. Korban penoyoran juga telah diklarifikasi oleh manajemen. Eko memastikan, satpam rumah sakit telah bertindak sesuai aturan terhadap orang maupun pengunjung yang dinilai melanggar aturan.

"Kami sudah mengklarifikasi kepada yang bersangkutan (satpam). Bagaimana bahasanya komunikasinya, ternyata sudah pakai bahasa yang halus," jelasnya.

Bantahan keras anggota DPRD, baca di halaman selanjutnya!

4. Satpam Tak Melakukan Perlawanan

Dari rekaman CCTV, saat ditoyor, satpam tersebut tetap bersikap istirahat di tempat, dengan posisi kedua tangan di belakang. Ia juga tak membalas perbuatan JT.

"Bisa kita lihat dalam CCTV tersebut satpam kami tidak melakukan perlawanan secara fisik," jelasnya.

5. Tak Ada Permintaan Maaf dari JT

Kepala TU tersebut memastikan, hingga hari ini pihak anggota DPRD tidak ada inisiatif untuk berkomunikasi dengan manajemen rumah sakit.

"Kami sebetulnya mengutamakan penyelesaian dengan kekeluargaan. Di sisi lain kami harus melindungi tenaga kerja kami yang telah bertindak sesuai aturan," jelasnya.

6. Dilaporkan ke Polisi

Manajemen rumah sakit kini melaporkan aksi anggota dewan itu ke polisi.

"Hari ini akan kami laporkan ke polisi," Eko, Senin (4/7/2023).

Menurut Eko, satpam rumah sakit telah bertindak sesuai aturan terhadap orang maupun pengunjung yang dinilai melanggar aturan. Untuk itu, pihak rumah sakit berkomitmen akan melindungi seluruh tenaga kerja di RSUD dr Iskak yang bertindak sesuai dengan prosedur.

7. Bantahan Anggota DPRD

JT, anggota DPRD Tulungagung yang menoyor satpam RSUD dr Iskak akhirnya buka suara. Ia membantah telah menoyor satpam. Ia menyebut, satpam kurang sopan saat menegur.

"Itu awalnya saya di parkiran di Graha Mandiri kondisi sepi, saya merokok di parkiran sepeda di sisi utara, di utara kan ada kursi ya satpam, bukan di ruang tunggu mobil ambulans, tiba-tiba sekuriti datang, ngomong kalau merokok tidak boleh di sini nanti alarmnya berbunyi, di luar sana," kata JT, Senin (3/7/2023).

JT kemudian mematikan rokoknya dan bergeser menuju ruang Graha Mandiri bersama anggota keluarganya. Saat berada di depan lift, pihak satpam memberi tahu anak di bawah 12 tahun dilarang naik ke ruang perawatan.

"Kemudian saya bilang ke istri, ya sudahlah kita naik ke atas, biar dia (anak) nunggu di luar. Kemudian satpam berdiri mengikuti, saya akhirnya kembali keluar, saya peringatkan kamu kalau ngomong sama orang yang sopan," jelas JT.

JT membantah telah melakukan kekerasan terhadap satpam tersebut. Ia mengaku hanya melepas masker sang satpam. "Tidak ada saya mukul atau apa (toyor) tidak ada, tapi kalau saya melepas masker dia memang iya," imbuhnya.

Pihkanya pun menanggapi santai rencana pelaporan dirinya ke polisi oleh manajemen rumah sakit. Sebab ia merasa tak melakukan penoyoran atau kekerasan terhadap satpam. "Ya tidak apa-apa, saya merasa tidak melakukan kekerasan," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads