Maraknya kerusuhan yang dilakukan para pesilat di Gresik membuat polisi bertindak tegas. Dalam lima bulan, polisi mengamankan ratusan pesilat dari berbagai kasus yang memakan korban hingga 11 orang.
Berdasarkan catatan di kepolisian, sebanyak 115 pesilat diamankan dari berbagai kasus. Mulai dari kasus pengeroyokan, tawuran, gangguan kamtibmas, hingga pembunuhan.
"Sejak bulan Januari sampai Mei ada sekitar 115 pesilat dari berbagai perguruan kita amankan. Mereka terlibat kasus pengeroyokan, tawuran hingga pembunuhan yang melibatkan perguruan silat," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdhan kepada detikJatim, Selasa (20/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Aldhino menjelaskan dari ratusan pesilat, puluhan dari mereka ditahan karena sudah memasuki usia dewasa. Beberapa di antaranya ada yang anak di bawah umur.
"Ada 6 pelaku yang masih di bawah umur, kita serahkan ke shelter. Sementara lainnya kita lakukan pembinaan dan diserahkan kepada orang tua masing-masing," tambah Aldhino.
Aldhino menegaskan pihaknya akan menindak tegas bagi siapapun termasuk anggota perguruan pesilat yang membuat kerusuhan di Kota Santri. Apalagi, sampai menyebabkan korban terluka hingga kehilangan nyawa.
"Tidak ada ada toleransi bagi para pelanggar hukum," tambahnya.
Mantan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya ini menegaskan kasus yang melibatkan anggota perguruan silat itu menjadi atensi jajarannya. Ia tetap akan menindak tegas para pesilat yang melanggar hukum.
"Selama melanggar hukum, kita akan tindak sesuai undang-undang. Karena ini negara hukum, untuk siapa saja termasuk perguruan apa saja jangan coba-coba membuat onar di Kota Santri," tegas Aldhino.
(dpe/iwd)