Rekonstruksi Ungkap Kekejian Adi Perkosa Jasad Siswi SMP Mojokerto

Rekonstruksi Ungkap Kekejian Adi Perkosa Jasad Siswi SMP Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Senin, 19 Jun 2023 14:47 WIB
Tersangka Adi memperagakan saat dirinya menyetubuhi korban dalam rekonstruksi pembunuhan siswi SMP Mojokerto.
Tersangka Adi memperagakan saat dirinya menyetubuhi korban dalam rekonstruksi pembunuhan siswi SMP Mojokerto. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Kekejian M Adi (19) memperkosa jasad siswi SMP di Mojokerto usai dibunuh teman sekelasnya terungkap dalam rekonstruksi yang digelar hari ini. Setelah 2 kali memperkosa jasad korban, ia sempat senyum-senyum dan memberi tahu AB, sang pembunuh teman sekelas.

Adi memperagakan adegan 16-21 ketika memperkosa jasad korban, siswi SMPN 1 Kemlagi, Mojokerto. Mulai dari ia menyeret jasad korban dari kolong tempat tidur AB (15) hingga ia membetulkan celana korban.

Pemuda asal Desa Mojowatesrejo, Kemlagi ini dua kali memperkosa korban yang sudah tak bernyawa. Pemerkosaan itu berlangsung sekitar 30 menit di dalam kamar rumah AB di Desa/Kecamatan Kemlagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu AB meninggalkan Adi dan korban di kamarnya untuk membeli tali rafia. Di adegan berikutnya, Adi memasukkan mayat korban ke karung plastik warna putih. Karung itu sudah disediakan AB.

Adi lantas menyandarkan karung berisi jasad korban ke lemari di dalam kamar AB. Setelah puas melampiaskan nafsunya, Adi menuju ruangan depan untuk merokok. Kekejian Adi juga terlihat di adegan 25.

ADVERTISEMENT

Yakni ketika AB kembali ke rumahnya setelah mendapatkan tali rafia. Seakan tanpa rasa bersalah, Adi senyam-senyum kepada AB. Sehingga AB pun melontarkan pertanyaan kepada Adi mengapa senyum-senyum.

"Lapo guya-guyu? (Kenapa senyum-senyum?)," tanya AB kepada Adi. "Mari tak kenthu (habis saya perkosa)," kata Adi menjawab pertanyaan temannya sembari menunjuk karung berisi mayat korban.

AB lantas memeriksa jasad korban di dalam karung. Ternyata celana teman sekelasnya itu belum sepenuhnya dibetulkan oleh Adi. Kemudian AB mengikat lubang atas karung dengan tali rafia.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Bambang Tri Sutrisno menjelaskan bahwa rekonstruksi ini untuk mencocokkan keterangan kedua pelaku dengan perbuatan yang mereka lakukan kepada korban. Menurutnya, Adi dan AB memperagakan 36 adegan.

"Selama ini tidak ada fakta baru, sudah sesuai keterangan pelaku," jelasnya.

Korban dibunuh teman satu kelasnya, AB warga Desa/Kecamatan Kemlagi, Mojokerto pada Senin (15/5) pukul 19.00 WIB. Pelaku mencekik siswi kelas 3 SMP itu hingga tewas di tengah sawah. Lokasi pembunuhan sekitar 200 meter di sebelah selatan rumah pelaku.

Pembunuhan ini dipicu sakit hati AB dengan korban. Penyebabnya sepele, pelaku dibangunkan oleh korban saat tertidur di kelas, lalu ditagih untuk membayar iuran kelas yang menunggak 2 bulan Rp 40.000.

Tidak hanya itu, teman AB yakni Mochammad Adi (19), warga Desa Mojowatesrejo, Kemlagi tega menyetubuhi jasad korban hingga 2 kali di rumah AB. Ketika itu, AB keluar untuk membeli tali rafia. Sedangkan rumah tersebut kosong karena khusus untuk memotong dan membersihkan ayam.

Adi dan AB membungkus mayat korban dengan karung plastik warna putih. Mereka mengangkut jenazah korban dengan sepeda motor Yamaha X-Ride warna biru nopol S 3736 SO milik AB. Mayat korban mereka buang di parit bawah rel kereta api (KA) Desa Mojoranu, Sooko, Mojokerto sekitar pukul 23.00 WIB.

Setelahnya, AB dan Adi menjual ponsel korban di toko ponsel. Hasil penjualan Rp 1 juta mereka bagi berdua. Sedangkan sepeda motor yang dikendarai korban kala itu, Honda BeAT biru putih nopol S 2855 TL dipreteli dan disimpan di rumah AB. Ternyata motor itu milik paman korban.

Mayat siswi SMP warga Desa Mojojajar, Kemlagi itu baru ditemukan polisi sebulan kemudian yakni pada Selasa (13/6) pukul 00.30 WIB setelah tim Satreskrim Polres Mojokerto Kota meringkus Adi dan AB.

AB ditangkap di Desa Mojodadi, Kemlagi, Senin (12/6) sekitar pukul 21.00 WIB. Sedangkan Adi ditangkap setelah nonton pertandingan bola voli di Desa Banjarsari, Jetis, Mojokerto sekitar pukul 23.30 WIB.

Korban hilang sejak 15 Mei 2023. Saat itu, ia pamit ke ibunya melihat pasar malam di lapangan Desa Mojodadi, Kemlagi. Orang tua korban melaporkan kehilangan putrinya ke Polsek Kemlagi pada 17 Mei lalu.




(dpe/iwd)


Hide Ads