Detik-detik Siswi SMP Mojokerto Dicekik Sebelum Diperkosa Direkonstruksi

Detik-detik Siswi SMP Mojokerto Dicekik Sebelum Diperkosa Direkonstruksi

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Senin, 19 Jun 2023 12:32 WIB
Rekonstruksi pembunuhan SMP di Mojokerto.
Rekonstruksi pembunuhan Siswi SMP di Mojokerto. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Pembunuhan siswi SMPN 1 Kemlagi, Mojokerto berinisial AE (15) direka ulang. Dalam rekonstruksi itu, pelaku AB (15) yang tak lain teman sekelas korban memperagakan pembunuhan sadis tersebut.

Rekonstruksi digelar di Mapolres Mojokerto Kota, Jalan Bhayangkara. Mochammad Adi (19) maupun AB dihadirkan untuk memperagakan setiap adegan. Kedua pelaku didampingi pengacaranya, Sucahyo.

Reka ulang ini menjadi momen AB ditampilkan ke publik untuk pertama kalinya. Pelajar asal Desa/Kecamatan Kemlagi ini memperagakan detik-detik pembunuhan yang mengakibatkan nyawa AE, teman sekelasnya melayang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya AB mencekik korban ketika siswi kelas 3 SMP itu masih di atas sepeda motor. Sehingga, gadis asal Desa Mojojajar, Kemlagi itu terjatuh dari sepeda motornya dengan posisi telentang dalam kondisi lemas.

Selanjutnya, AB menginjak kedua tangan teman satu kelasnya itu dengan kedua kakinya. Ia kembali mencekik korban. Namun, kali ini ia mencekik AE dari depan untuk memastikan korban tewas.

ADVERTISEMENT

"Dalam reka ulang ini ada 36 adegan. Adegan ketiga pelaku mencekik korban," terang Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Bambang Tri Sutrisno kepada wartawan di lokasi, Senin (19/6/2023).

Selanjutnya, AB membawa jasad korban ke rumahnya. Ia meletakkan tubuh AE yang sudah tak bernyawa di pijakan kaki untuk pengemudi sepeda motor korban, Honda BeAT warna biru putih nopol S 2855 TL.

Sampai di depan rumahnya, AB menyeret jasad siswi kelas 3 SMPN 1 Kemlagi itu ke dalam kamarnya. Pelaku lantas menyembunyikan tubuh korban di kolong tempat tidur.

"Reka ulang ini untuk mencocokkan antara keterangan dengan yang dilakukan pelaku. Selama ini tidak ada fakta baru, sudah sesuai keterangan pelaku," jelas Bambang.

Diketahui, AE dibunuh teman satu kelasnya, AB warga Desa/Kecamatan Kemlagi, Mojokerto pada Senin (15/5/2023) sekitar pukul 19.00 WIB. Pelaku mencekik siswi kelas 3 SMP itu hingga tewas di tengah sawah. Lokasi pembunuhan sekitar 200 meter di sebelah selatan rumah pelaku. Setelah dibunuh, jasad AE diperkosa oleh pelaku.

Pembunuhan ini dipicu sakit hati AB dengan korban. Penyebabnya sepele, pelaku dibangunkan oleh korban saat tertidur di kelas, lalu ditagih untuk membayar iuran kelas yang menunggak 2 bulan Rp 40.000.

Tidak hanya itu, teman AB, Mochammad Adi (19), warga Desa Mojowatesrejo, Kemlagi tega menyetubuhi jasad AE hingga 2 kali di rumah AB. Ketika itu, AB keluar untuk membeli tali rafia. Sedangkan rumah tersebut kosong karena khusus untuk memotong dan membersihkan ayam.

Adi dan AB membungkus mayat korban dengan karung plastik warna putih. Mereka mengangkutnya dengan sepeda motor Yamaha X-Ride warna biru nopol S 3736 SO milik AB. Mayat AE mereka buang di parit bawah rel kereta api (KA) Desa Mojoranu, Sooko, Mojokerto sekitar pukul 23.00 WIB.

Setelah itu, AB dan Adi menjual ponsel korban di toko ponsel. Hasil penjualan Rp 1 juta mereka bagi berdua. Sedangkan sepeda motor yang dikendarai korban kala itu, Honda BeAT warna biru putih nopol S 2855 TL dipreteli dan disimpan di rumah AB. Ternyata motor matik itu milik paman korban.

Mayat siswi SMP warga Desa Mojojajar, Kemlagi itu baru ditemukan polisi sebulan kemudian, Selasa (13/6/2023) sekitar pukul 00.30 WIB. Jasad AE bisa ditemukan setelah tim dari Sat Reskrim Polres Mojokerto Kota meringkus Adi dan AB.

AB ditangkap di Desa Mojodadi, Kemlagi, Senin (12/6/2023) sekitar pukul 21.00 WIB. Sedangkan Adi ditangkap setelah nonton pertandingan bola voli di Desa Banjarsari, Jetis, Mojokerto sekitar pukul 23.30 WIB.

AE hilang sejak 15 Mei 2023. Saat itu, ia pamit ke ibunya melihat pasar malam di lapangan Desa Mojodadi, Kemlagi. Orang tua korban melaporkan kehilangan putrinya ke Polsek Kemlagi pada 17 Mei lalu. Berbagai upaya mereka lakukan untuk menemukan korban.




(dpe/dte)


Hide Ads