Polisi belum memastikan tapi menduga bahwa HK tewas karena bunuh diri. Polisi juga belum memastikan apa atau siapa yang menewaskan dua anak HK. Di tubuh dua anak itu sendiri ada luka jeratan dan luka benturan.
Dari seluruh penghuni rumah, hanya satu yang selamat yakni anak kedua HK. Bocah berusia 6 tahun itu lah yang membukakan pintu untuk ayahnya yang pulang ke rumah pada Sabtu (17/6) pukul 01.00 WIB. Anak kedua itulah yang kini menjadi saksi kunci tentang apa yang terjadi di rumah sederhana tersebut.
"Kemudian untuk anak yang nomor dua Alhamdulillah kondisinya selamat. Masih kami laksanakan pendampingan dan perlindungan mental. Bapak Bupati Jember bahkan juga menurunkan tim psikolog untuk mendampingi," ujar Kapolres Jember AKBP M Nurhidayat, Minggu (18/6/2023).
Nurhidayat menjelaskan bahwa anak kedua yang selamat itu saat ini merupakan saksi kunci. Karena dia satu-satunya orang yang berada di lokasi kejadian ketika peristiwa memilukan itu terjadi.
"Karena sang anak ini, yang tahu persis dan kemungkinan besar anak ini yang nantinya lebih detail memberikan informasi. Tapi untuk itu (meminta keterangan), kami masih menunggu rekomendasi dari dokter dan tim psikolog," kata Nurhidayat.
Hidayat mengatakan HK selama ini diketahui menderita depresi. Depresi itu dirasakan mulai sekitar tahun 2018.
"Keterangan yang disampaikan dari suami, sejak tahun 2018 kemarin istrinya mengalami depresi, halusinasi, dan juga kadang mendengar suara-suara bisikan yang tidak jelas atau gaib. Saat itu sudah dilakukan pemeriksaan dan pengobatan berjalan di RSUD dr. Soebandi Jember," lanjut Nurhidayat.
Namun karena keterbatasan biaya, pengobatan dan perawatan terhadap HK terhenti. Pengobatan Husnul terhenti karena kartu BPJS tak bisa lagi digunakan.
"Berdasarkan informasi dari pemerintah kelurahan setempat, pengobatan sang ibu sempat terhenti sekitar bulan Mei kemarin. Jadi kaitan BPJS-nya," ungkap Nurhidayat.
Depresi itu membuat HK sudah beberapa kali berusaha bunuh diri dengan membawa anaknya. HK pernah mencoba bunuh diri dengan melompat ke sungai dengan menggendong anak pertamanya yang berusia 7 tahun. Tapi warga mengetahui aksi nekat HK sehingga ibu dan putrinya kali itu berhasil diselamatkan.
"Ibu dan anak itu pernah melompat ke Sungai Bedadung coba bunuh diri. Tapi Alhamdulillah selamat, sekitar 6 bulan yang lalu," kata Nisa, salah satu tetangga.
HK dilaporkan juga pernah berusaha membunuh salah anaknya yang masih bayi.
"Peristiwanya kalau tidak salah terjadi sekitar 3 bulan lalu. Waktu itu dia sedang berada di rumah orang tuanya di Kecamatan Ajung," lanjut Nisa.
Menurut Nisa, saat itu HK sedang memandikan anak ketiganya yang saat itu masih berusia sekitar 5 bulan di dalam bak mandi.
"Saat sedang dimandikan, anaknya yang masih bayi ini ditenggelamkan di bak mandi," kata Nisa.
Beruntung ulah HK saat itu dipergoki keluarganya. Anak ketiga HK pun berhasil diselamatkan.
"Sempat membiru, tapi ketahuan keluarga dan dibawa ke rumah sakit. Alhamdulillah selamat," kata Nisa.
(abq/iwd)