Detik-detik Suami Temukan Istri Gantung Diri-2 Anak Meninggal di Jember

Detik-detik Suami Temukan Istri Gantung Diri-2 Anak Meninggal di Jember

Denza Perdana - detikJatim
Minggu, 18 Jun 2023 13:14 WIB
lokasi rumah ibu gantung diri di jember
Rumah ibu gantung diri di Jember. (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Jember -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.

Tragedi memilukan terjadi di Kecamatan Patrang, Jember. Seorang ibu bernama HK (31) ditemukan tewas diduga gantung diri di dalam rumahnya sementara 2 anaknya meninggal di kamar.

Orang yang pertama kali menemukan ketiga jenazah ialah sang suami, AR (36) yang baru saja pulang bekerja. Pria itu sempat menunggu cukup lama hingga dibukakan pintu oleh anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (17/6) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. AR yang berjualan Cilok di depan RS dr Soebandi Jember saat itu baru pulang ke rumah.

Tiba di rumah, AR mengetuk pintu tapi tidak ada yang membukakan. Hingga setelah mengetuk cukup lama, anaknya bernama RKZ (6) diduga terbangun dan membukakan pintu.

ADVERTISEMENT

Betapa terkejut AR ketika masuk rumah dan mendapati istrinya sudah dalam keadaan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan, tergantung. Demikian juga 2 anaknya yang lain.

Seketika AR berteriak histeris. Teriakan pilu pria itu membangunkan para tetangga yang kemudian berdatangan ke rumah itu. Hingga peristiwa itu dilaporkan kepada pihak berwajib.

"Korban ini punya 3 anak. Yang meninggal itu anak pertama dan yang balita usia 8 bulan itu anak ketiga. Nah, yang membukakan pintu ini anak kedua," ujar salah satu tetangga korban yang meminta namanya tidak disebutkan, Sabtu (17/6).

AR berteriak histeris karena menemukan HK, istrinya tewas tergantung di daun pintu, sedangkan anak pertama dan terakhirnya LA (7) dan AVS yang masih 8 bulan meninggal di kamar.

"Saat saya ke sana, posisi si ibu tergantung di pintu kamar. Menghadap ke dalam kamar. Kalau dua anaknya itu tergeletak di ranjang kamar," kata Kepala Lingkungan Krajan Sumardiono.

Sumardiono pun melaporkan peristiwa itu ke perangkat desa dan perangkat desa melapor ke polisi. Tak berselang lama, petugas dari Polsek Patrang dan Polres Jember datang ke lokasi.

"Kita nggak berani ngapa-ngapain. Yang menurunkan jenazah ibunya dan mengevakuasi jenazah anaknya petugas kepolisian. Dibawa ke RSD dr. Soebandi Jember," katanya.

Sebelum melakukan proses evakuasi, pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP. Kapolres Jember AKBP M Nurhidayat menyampaikan hasil olah TKP petugas di lokasi.

Dia menyatakan bahwa kuat dugaan sang ibu sengaja gantung diri. Kesimpulan awal itu diambil dari sejumlah fakta yang ditemukan polisi saat melakukan olah TKP.

"Saat kejadian, pintu rumah terkunci dari dalam. Di dalam rumah hanya ada si perempuan dengan tiga anaknya. Jadi untuk yang ibunya kuat dugaan sengaja bunuh diri," kata Nurhidayat.

Sementara, untuk 2 anak yang meninggal di kamar, polisi masih menyelidiki penyebabnya. Satu-satunya saksi di rumah itu adalah anak kedua berusia 6 tahun.

"Yang meninggal anak pertama dan ketiga. Kondisi dalam rumah juga masih rapi. Jadi peristiwanya memang tertutup," ujar Nurhidayat.

Berdasarkan keterangan suami kepada pihak Desa, HK selama ini memang mengalami gangguan kejiwaan berupa depresi dan memang rutin berobat ke rumah sakit.

"Informasi dari suaminya, istrinya ini mengalami gangguan kejiwaan. Sebulan sekali periksa ke RS dr Soebandi. Tadi (kemarin) di lokasi saya lihat polisi juga mengamankan beberapa obat. Itu obat untuk mengobati si HK ini," kata Kepala Lingkungan Krajan, Sumardiono.

Camat Patrang Farisa Jamal Taslim menyebutkan bahwa beberapa bulan lalu HK sempat menghilang dari rumah mencoba bunuh diri dengan lompat ke sungai di Kecamatan Kalisat sambil menggendong anaknya.

"Kejadiannya beberapa bulan lalu, pokoknya belum setahun info yang kami dapatkan," ujar Faris.

Aksi percobaan bunuh diri itu berhasil digagalkan warga. HK pun dibawa ke rumah keluarganya di Kecamatan Ajung. Di sana perempuan itu kembali lompat ke sungai bersama anaknya.

"Yang sering diajak bunuh diri itu anaknya yang pertama yang usia 7 tahunan," kata Faris.

SM (65) mertua korban menyatakan bahwa HK memang mengalami depresi. Bukan depresi yang sampai mengamuk, tapi lebih banyak berdiam diri seperti orang melamun.

"Walaupun ada orang ngajak ngomong, dia diam aja. (Depresinya) sudah lama. Setelah menikah," kata SM.




(dpe/iwd)


Hide Ads