Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.
Peristiwa yang cukup mengejutkan itu terjadi di Kecamatan Patrang, Jember. Sejumlah warga sekitar terkejut ketika menemukan HK (31), seorang ibu rumah tangga tewas gantung diri di rumahnya. Warga juga menemukan 2 anaknya tewas dalam kamar.
Betapa pilu sang suami ketika menemukan istri dan 2 dari 3 anaknya tewas di rumah itu selepas pulang dari bekerja. Tetangga sekitar turut membantu sang suami mengevakuasi ketiga korban meninggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini sejumlah fakta yang memilukan tentang peristiwa ibu yang ditemukan gantung diri bersamaan dengan anaknya yang ditemukan tewas di dalam kamar di Jember.
1. Suami Berteriak Histeris
Orang pertama yang menemukan HK dan dua anaknya tewas di dalam rumah adalah suami HK bernama AR (36). Salah seorang tetangga yang meminta namanya tidak disebutkan menyebutkan itu.
"Saat ditemukan pertama, posisi LA (anak pertama) dan AVS (anak terakhir) ini meninggal telentang di atas kasur. Kalau HK posisinya gantung diri," kata tetangga korban kepada detikJatim, Sabtu (17/6).
Melihat istri dan 2 anaknya meninggal, AR berteriak histeris dan meminta pertolongan tetangga. Warga pun berdatangan dan temuan jenazah itu dilaporkan ke polisi.
"Korban ini punya 3 anak. Yang meninggal itu anak pertama dan yang balita usia 8 bulan itu anak ketiga. Nah, yang membukakan pintu ini anak kedua," jelasnya.
2. Ditemukan Dini Hari
Kepala Lingkungan Krajan Sumardiono menyebutkan bahwa penemuan jenazah ibu dan 2 anaknya itu terjadi dini hari. Saat itu dirinya datang ke lokasi melihat sang ibu sudah meninggal dalam keadaan mengenaskan.
"Diketahui sekitar jam satu dini hari. Saat saya ke sana, posisi si ibu tergantung di pintu kamar. Menghadap ke dalam kamar. Kalau dua anaknya itu tergeletak di ranjang kamar," kata Sumardiono, Sabtu (17/6).
Sumardiono kemudian melaporkan peristiwa itu ke perangkat desa dan polisi. Tidak berselang lama, petugas dari Polsek Patrang dan Polres Jember datang ke lokasi.
"Kita nggak berani ngapa-ngapain. Yang menurunkan jenazah ibunya dan mengevakuasi jenazah anaknya petugas dari kepolisian. Jenazah dibawa ke RSD dr. Soebandi Jember," pungkasnya.
3. Diduga Kuat Sang Ibu Gantung Diri
Kapolres Jember AKBP M Nurhidayat menyatakan kuat dugaan bahwa sang ibu sengaja mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Hal itu berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi.
"Saat kejadian, pintu rumah terkunci dari dalam. Di dalam rumah hanya ada si perempuan dengan tiga anaknya. Jadi untuk yang ibunya kuat dugaan sengaja bunuh diri," katanya.
Sedangkan dua anaknya yang meninggal, polisi masih menyelidiki penyebab kematian keduanya. Sebab satu-satunya saksi yang ada di dalam rumah adalah anak kedua yang masih berusia 6 tahun.
"Yang meninggal anak pertama dan ketiga. Kondisi dalam rumah juga masih rapi. Jadi peristiwanya memang tertutup," tandasnya.
4. Luka yang Ditemukan pada Kedua Anak
Polisi masih menyelidiki penyebab kematian dua anak HK. Dari hasil olah TKP dan visum luar, polisi mendapati luka bekas jeratan di leher dan juga luka benturan.
"Untuk yang anak nomor satu kita temukan bekas jeratan. Sedangkan anak yang masih berumur 8 bulan ditemukan bekas benturan di bagian belakang," kata Kapolres Jember AKBP M Nurhidayat, Sabtu (17/6/2023).
Polisi juga menemukan seutas tampar di dalam kamar. Tampar itu diduga digunakan untuk menjerat leher anak pertama.
"Di lokasi kamar kita temukan tampar yang biasanya dipakai untuk menjemur pakaian. Kita amankan sebagai barang bukti," katanya.
Terimpit ekonomi hingga depresi dan beberapa kali coba bunuh diri. Baca di halaman selanjutnya.