Tragedi Ibu Gantung Diri Ditemukan Bersama Anak Tewas dengan Bekas Jeratan

Round Up

Tragedi Ibu Gantung Diri Ditemukan Bersama Anak Tewas dengan Bekas Jeratan

Denza Perdana - detikJatim
Minggu, 18 Jun 2023 07:30 WIB
lokasi rumah ibu gantung diri di jember
Warga Kecamatan Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Jember yang heboh saat menemukan jenazah ibu gantung diri dan anaknya ditemukan meninggal di kamar. (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Jember -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.

Sebuah tragedi mengguncang warga Jember. Seorang ibu ditemukan tewas gantung diri sementara kedua anaknya ditemukan tewas di dalam kamar. Kasus ini menjadi sorotan publik dan mengundang simpati masyarakat.

Peristiwa itu terjadi di Lingkungan Krajan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang. Perempuan yang ditemukan dalam posisi tergantung diduga sengaja bunuh diri adalah Husnul Khotimah (31).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah Husnul dan dua anaknya ditemukan suaminya, Agus Riyadi (36) saat pulang berjualan Cilok di depan rumah sakit Soebandi. Saking kagetnya melihat istri dan anaknya tewas, Agus berteriak histeris hingga para tetangga datang ke rumahnya.

Sejumlah tetangga memberikan kesaksian tentang momen mengerikan saat mereka menemukan perempuan itu tergantung dan kedua anaknya tak bernyawa. Mereka prihatin atas terjadinya peristiwa itu.

ADVERTISEMENT

"Sekitar jam satu dini hari. Saat saya ke sana, posisi si ibu tergantung di pintu kamar. Menghadap ke dalam kamar," kata Kepala Lingkungan Krajan, Sumardiono, Sabtu (17/6/2023).

Sedangkan dua anaknya yang tewas, ditemukan tergeletak di ranjang dalam kamar itu. Dua anak yang tewas ini merupakan anak pertama korban yang berusia 7 tahun dan anak ketiga yang baru berusia 8 bulan.

Pemeriksaan TKP oleh polisi dilakukan untuk mencari tahu penyebab pasti peristiwa itu. Tidak ada bercak darah di lokasi. Dari hasil olah TKP dan visum luar, polisi mendapati luka bekas jeratan di leher dan juga luka benturan.

"Untuk yang anak nomor satu kita temukan bekas jeratan. Sedangkan anak yang masih berumur 8 bulan ditemukan bekas benturan di bagian belakang," kata Kapolres Jember AKBP M Nurhidayat.

Berkaitan dengan jeratan yang ditemukan di tubuh sang anak, polisi menemukan seutas tampar di dalam kamar. Tampar itulah yang diduga digunakan untuk menjerat leher anak pertama.

"Di lokasi kamar kita temukan tampar yang biasanya dipakai untuk menjemur pakaian. Kita amankan sebagai barang bukti," katanya.

Kendati demikian, polisi masih belum memastikan penyebab kematian anak perempuan dan laki-laki dari Husnul Khotimah. Untuk memastikannya penyidik telah meminta dilakukan proses autopsi terhadap ketiga jenazah dan memintai keterangan sejumlah saksi.

Sang Ibu diduga depresi dan beberapa kali mencoba bunuh diri mengajak serta anaknya. Baca halaman selanjutnya.

Kasus ini mendapatkan perhatian lebih lanjut ketika ditemukan bahwa keluarga itu diduga mengalami kesulitan ekonomi. Hal ini membuat spekulasi bahwa tekanan ekonomi yang dialaminya mungkin menjadi faktor pemicu dalam keputusannya mengakhiri hidup.

Tetangga-tetangga juga mengungkapkan kondisi rumah tangga korban, di mana terdapat masalah yang kompleks dan berlarut-larut. Mereka mencatat keadaan rumah yang kurang terawat dan adanya ketegangan dalam hubungan keluarga.

Camat setempat menyebutkan bahwa ibu yang bunuh diri itu diduga mengalami gangguan jiwa, mengingat sebelumnya ia telah mencoba mengakhiri hidup bersama anak-anaknya. Ini menunjukkan bahwa ada potensi masalah kesehatan mental yang tidak teratasi.

"Dari laporan yang saya terima, almarhum Husnul Khotimah ini diduga depresi. Ya semacam ada gangguan kejiwaan," kata Camat Patrang Farisa Jamal Taslim, Sabtu (17/6/2023).

Menurut Camat yang karib disapa Faris ini, beberapa bulan lalu Husnul Khotimah sempat menghilang dari rumah dan melakukan upaya percobaan bunuh diri di Kecamatan Kalisat. Saat itu, Husnul Khotimah sambil menggendong anaknya yang pertama hendak bunuh diri dengan melompat ke sungai.

"Kejadiannya beberapa bulan lalu, pokoknya belum setahun info yang kami dapatkan," ujar Faris.

Aksi percobaan bunuh diri itu berhasil digagalkan warga. Husnul Khotimah dibawa ke rumah keluarganya di Kecamatan Ajung. Di sana Husnul Khotimah kembali mencoba bunuh diri dengan berupaya melompat ke sungai bersama anaknya. Kali itu aksinya berhasil digagalkan lagi oleh warga.

"Yang sering diajak bunuh diri itu anaknya yang pertama yang usia 7 tahunan," kata Faris.

Bahkan beberapa hari sebelum ini, kata Faris, Husnul Khotimah sempat menghilang dari rumah. Tapi kemudian dia pulang lagi.

"Setelah itu kita dengar ada kejadian tadi," ujar Faris.

Pemakaman dilakukan dengan menguburkan ibu dan kedua anaknya di tempat yang berdekatan. Kasus ini menyentuh hati banyak orang dan mengingatkan pentingnya kesadaran akan kesehatan mental, dan perlunya dukungan dan perhatian bersama dalam mencegah tragedi semacam ini terjadi di masa depan.



Hide Ads