Kisah Ibu yang Meninggal Sambil Peluk Bayi di Pati

Kabar Daerah

Kisah Ibu yang Meninggal Sambil Peluk Bayi di Pati

Tim detikJateng - detikJatim
Jumat, 16 Jun 2023 16:19 WIB
Orang tua Budiati, Gunadi (61), saat menunjukkan foto anaknya ketika masih hidup di rumahnya Desa Karangrejo Kecamatan Juwana, Pati, Jumat (16/6/2023).
Orang tua Budiati, Gunadi (61), saat menunjukkan foto anaknya ketika masih hidup di rumahnya Desa Karangrejo Kecamatan Juwana, Pati, Jumat (16/6/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Surabaya -

Kisah pilu datang dari seorang ibu di Desa Kutoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Ibu bernama Budiati (31) ini ditemukan meninggal dunia sambil memeluk bayinya.

Korban memiliki tiga anak yang masih balita. Anak pertama berusia empat tahun, anak kedua berusia dua tahun, dan anak ketiga berusia sekitar 26 hari.

Ia ditemukan suaminya Mashuri (35) saat pulang bekerja dari luar kota, Rabu (14/6) pukul 21.00 WIB. Kala itu Mashuri mendapati rumahnya yang tertutup, namun tidak dikunci.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah masuk ke dalam rumah, pria itu melihat istrinya terbaring miring di atas tempat tidur bersama ketiga anaknya yang masih kecil. Salah satunya masih berusia bayi.

Mashuri menemukan istrinya berbaring di tempat tidur. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan sudah mengalami pembengkakan di bagian muka.

ADVERTISEMENT

"Kemudian masuk ke dalam rumah dan mendapati korban dalam posisi berbaring miring menghadap ke timur di atas tempat tidur dalam kondisi tidak bergerak dan kondisi muka sudah membengkak," jelas Kasi Humas Polresta Pati AKP Pujiati dilansir dari detikJateng, Jumat (16/6/2023).

Ibu itu ditemukan dalam posisi memeluk bayi. Sementara kedua anak balitanya yang lain ditemukan dalam kondisi memeluk jasad ibunya.

"Sedangkan di dekat korban tersebut diketahui terdapat tiga anaknya yang masih usia balita dengan posisi anak pertama berada di belakang korban posisi memeluk korban, dan anak kedua berada di posisi di bawah korban serta untuk anak ketiga berada di pelukan korban," lanjut dia.

Meski selamat, kondisi ketiganya memprihatinkan. Pujiati mengatakan, ketiganya dalam kondisi pucat dan badannya membiru diduga dehidrasi.

Anak korban yang masih bayi langsung dilarikan ke rumah sakit. Sementara anak pertama dan kedua diungsikan di rumah tetangga.

"Anak ketiga yang masih bayi dibawa ke RSUD Soewondo Pati dikarenakan kondisi bayi tersebut sudah pucat dan badannya membiru (diduga dehidrasi)," kata Pujiati.

Tetangga korban, Didik Dwi mengaku sempat melihat jasad ibu tersebut saat pertama kali ditemukan meninggal dunia dalam kamar rumah. Menurutnya, ada memar biru di wajahnya dan saat ditemukan badannya sudah kaku.

"Kalau itu saya tidak punya kompetensinya, tapi yang saya tahu, realitanya biru menghitam di wajah dan keluar cairan di situ, kalau lengan mengelupas, kayak kulit kita, termasuk kaki. Kaku apa tidak saya tahu itu, karena gara-gara saya narik anak kecil, karena narik si bayi kelihatan kaku," terang Didik.

Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Pati, Onkoseno Gradiarso Sukahar mengatakan masih menunggu hasil autopsi mayat ibu tiga anak tersebut. Polisi juga sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan.

"Kami masih nunggu hasil autopsi mas, belum bisa ber-statement dan di lapangan kami juga masih laksanakan penyelidikan," kata Onkoseno.

Belakangan, ayah Budiati, Gunadi (61) merasa ada yang janggal dengan kematian putrinya. Gunadi mengatakan, dirinya sempat berkunjung di kontrakan anaknya di Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati pada Sabtu (10/6) pekan lalu. Saat itu, anaknya dalam kondisi luka karena diduga dipukuli Mashuri.

"Anak saya hari Jumat itu dipukuli suaminya, saya hari Sabtu kebetulan ke sana, ketemu cucu saya, anak saya menangis," jelas Gunadi ditemui di rumahnya, Jumat (16/6/2023).

Gunadi pun curiga terhadap temuan bekas luka di tubuh Budiati. Seperti luka lebam wajah, benjolan belakang kepala sebelah kanan, hingga dada sebelah kiri. Dia menduga anaknya meninggal dunia karena dianiaya menantunya.

"Ini ada hitam, selaput mata tidak melekat, dua-duanya, dadanya hitam, paru-paru hitam, bekas benturan di tubuh, tidak mungkin kalau anak saya tidak dihajar," ungkap dia.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads