Kejanggalan di Balik Pilu Ibu Tewas Sambil Peluk Bayinya

Kabar Daerah

Kejanggalan di Balik Pilu Ibu Tewas Sambil Peluk Bayinya

Dian Utoro Aji - detikJatim
Jumat, 16 Jun 2023 14:06 WIB
Orang tua Budiati, Gunadi (61), saat menunjukkan foto anaknya ketika masih hidup di rumahnya Desa Karangrejo Kecamatan Juwana, Pati, Jumat (16/6/2023).
Orang tua Budiati mengungkapkan kejanggalan dari kematian anaknya (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Surabaya -

Kematian seorang ibu bernama Budiati (31) menyisakan kejanggalan. Ia ditemukan meninggal dunia dengan keadaan memeluk anak balitanya di kamar rumah kontrakan di Desa Kutoharjo Kecamatan/Kabupaten Pati.

Saat ditemukan meninggal, Budiati tengah memeluk dua anaknya yang masih balita. Sementara seorang anaknya yang juga masih kecil ikut memeluknya. Orang tua Budiati curiga ada yang janggal pada kematian anaknya tersebut.

Dilansir dari detikJateng, jenazah Budiati telah dimakamkan di pemakaman Desa Karangrejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati pada Kamis (15/6) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang tua Budiati, Gunadi (61) tampak diselimuti duka mendalam akibat kepergian anaknya. Ia pun sempat menunjukkan foto anak nomor tiga dari tiga bersaudara ini.

Gunadi mengatakan, dirinya sempat berkunjung di kontrakan anaknya di Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati pada Sabtu (10/6) pekan lalu. Saat itu, anaknya dalam kondisi luka karena diduga dipukuli suaminya, Mashuri (35).

ADVERTISEMENT

"Anak saya hari Jumat itu dipukuli suaminya, saya hari Sabtu kebetulan ke sana, ketemu cucu saya, anak saya menangis," jelas Gunadi ditemui di rumahnya, Jumat (16/6/2023).

"Begitu anak saya menangis sambil menekap yang itu, cucu saya yang nangis saya urusin, tahu-tahu anak saya tidak kuat menangis, terus saya pamit mau pulang," dia melanjutkan.

Lalu pada Senin (12/6), Mashuri pergi bekerja di luar kota. Malamnya, Budiati diperkirakan meninggal dunia. Di sisi lain, Budiati meninggalkan tiga anak-anak yang masih balita di kamar.

"Senin suaminya ke situ lagi, itu Senin pagi, terus hari Senin malam itu anak saya meninggal dunia, suaminya tidak tahu, jadi sampai dua hari dua malam cucu saya itu tidak tahu kalau ibunya meninggal dunia, sampai digelut terus itu," jelasnya.

Baru Rabu (14/6) malamnya, kata Gunadi, mayat anaknya ditemukan oleh RT desa setempat. Pihak keluarga lantas melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

"Jadi ketahuan (anak yang) kecil menangis, ketahuan Pak RT pintu digobrak langsung lapor ke Polres. Langsung di TKP polisi masang garis polisi, terus langsung dibawa ke rumah sakit," terang dia.

Gunadi pun curiga terhadap temuan bekas luka di tubuh Budiati. Seperti luka lebam wajah, benjolan belakang kepala sebelah kanan, hingga dada sebelah kiri. Dia menduga anaknya meninggal dunia karena dianiaya menantunya.

"Ini ada hitam, selaput mata tidak melekat, dua-duanya, dadanya hitam, paru-paru hitam, bekas benturan di tubuh, tidak mungkin kalau anak saya tidak dihajar," ungkap dia.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil autopsi. Sejumlah saksi pun telah dimintai keterangan termasuk tetangga dan suami korban.

"Kami masih menunggu hasil autopsi, kami juga telah melakukan penyelidikan," jelas Onkoseno lewat pesan singkat.




(hil/dte)


Hide Ads