Kabut Kelabu Seputar Pelaku Kasus Mutilasi Pria di Sidoarjo

Round-up

Kabut Kelabu Seputar Pelaku Kasus Mutilasi Pria di Sidoarjo

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Rabu, 14 Jun 2023 07:00 WIB
lokasi potongan kaki korban mutilasi di sidoarjo ditemukan di kenpark kenjeran
Lokasi tempat ditemukannya potongan kaki di Kenpark, Kenjeran, Surabaya (Foto: Praditya Fauzi Rahman)
Surabaya - Kasus mayat termutilasi di Sidoarjo terus didalami. Termasuk mendalami penemuan potongan kaki di Surabaya yang diduga terkait dengan kasus tersebut.

Hal ini tak terlepas dari kemiripan plastik pembungkus kedua potongan itu. Keduanya sama-sama dibungkus plastik hijau. Polisi terus berusaha mencari identitas korban berdasarkan penemuan potongan tubuh yang ada.

"Sementara itu ada penemuan dua potongan kaki di Surabaya ada kemiripan dengan mayat termutilasi di Sidoarjo," ujar Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Shabara Porong AKBP dr Eko Yunianto kepada detikJatim, Selasa (13/6/2023).

Tim Forensik mengungkap, potongan kaki yang ditemukan di Kenpark tidak utuh. Pelaku memotong bagian telapak kaki.

"Kedua telapak kaki terpotong, hingga saat ini di lokasi penemuan tidak ditemukan," jelas Eko.

Potongan kedua tubuh itu seolah tersambung. Mayat di Sidoarjo terpotong setengah badan hingga bagian bawah perut. Sedangkan mayat di Surabaya bagian pinggang ke bawah hingga kaki, minus telapak kaki.

"Yang ditemukan di Kenjeran Surabaya itu dari pinggang ke bawah. Antara kaki kanan dan kiri tetap utuh. Sementara itu kedua telapak kaki terpotong, hingga saat ini di lokasi penemuan tidak ditemukan," kata Eko.

Eko menjelaskan, untuk membuktikan dugaan kedua potongan mayat itu masih satu bagian tubuh orang yang sama, harus dilakukan tes DNA. Sementara itu tes DNA masih membutuhkan waktu antara satu hingga dua minggu.

"Untuk memastikan bahwa potongan tersebut sama dalam satu tubuh harus dilakukan tes DNA. Namun tes tersebut membutuhkan waktu," lanjut Eko.

Sementara itu Psikolog Forensik Universitas 17 Agustus Riza Wahyuni juga menyoroti tentang 2 potongan tubuh tanpa lengan dan tanpa telapak kaki tersebut. Dia menduga itu adalah upaya penghilangan sidik jari oleh pelaku pembunuhan.

"Kalau dilihat potongan tubuh yang di Sidoarjo tanpa tangan dan kaki, berarti dia (pelaku) menghilangkan sidik jari. Saya kira ini penghilangan jejak. Penghilangan identitas. Karena kalau ada sidik jari kan bisa teridentifikasi cepat," kata Riza.

Memang untuk telapak kaki, tidak ada sidik jari yang diambil. Tapi dia memungkinkan bahwa pelaku sengaja menghilangkan telapak kaki itu karena pada bagian itu korban memiliki ciri khas yang bisa dikenali.

"Kemudian yang di Surabaya tanpa telapak kaki. Mungkin saja si korban punya ciri khas. Misalnya jempol kakinya gimana gitu, kan kita nggak tahu," katanya.

Dari upaya penghilangan jejak atau penghilangan identitas tersebut Riza semakin yakin bahwa pelaku pembunuhan dengan cara mutilasi, baik potongan tubuh yang ditemukan di Sidoarjo maupun di Surabaya, merupakan orang dekat korban.

"Saya kira ini Insyaallah, (pelaku) tidak jauh hubungannya dengan korban. Ya, pelaku kenal dengan korban. Pelaku sama korban saling kenal, atau dekat dengan korban," ujarnya.


(abq/iwd)


Hide Ads