Guru les musik Rochmad Bagus Apryatna alias Roy membunuh mahasiswi Ubaya Angeline Nathania karena motif ekonomi. Usai dibunuh, Roy menjual handphone Samsung korban dan menggadaikan mobil Mitsubishi Xpander bernopol L-1893-FY yang ternyata milik kakak Angeline senilai Rp 25 juta.
"Iya, itu (mobil korban) digadaikan (Roy) Rp 25 juta," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana kepada detikJatim, Minggu (11/6/2023).
Angeline dibunuh pada 4 Mei 2023. Dia sempat cekcok dengan Roy di kawasan Kebun Bibit Wonorejo, Surabaya. Pelaku mengikat tangan mahasiswi malang itu dengan tali sepatu. Satu di pengait sabuk pengaman jok tengah mobil, satu lagi di headrest mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena korban berteriak-teriak, pelaku membekap mulutnya lalu mencekik lehernya. Tak cukup itu saja, pelaku juga mencabut tali kolor dari celananya lalu menjerat leher korban hingga tewas.
Berdasarkan data yang dihimpun polisi dari keterangan pelaku, Roy membuang jasad korban pada 5 Mei dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di kawasan Pacet, Mojokerto. Setelah itu pelaku membuang barang-barang korban di sungai di daerah Mojokerto dan menjual HP serta menggadaikan mobil korban.
"Pelaku ingin menguasai barang berharga dari korban, baik mobil dan HP. Yang notabene-nya, mobil ini sudah dipindahtangankan kepada seseorang, dan HP korban juga sudah dijual ke seseorang," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce, Jumat (9/6/2023).
Sebelum membuang jasad korban, Roy yang sudah memiliki istri dan anak sempat mengambil koper di rumah mertuanya di kawasan Rungkut, Surabaya. Dia pun sempat membeli tali dan juga plastik wrap untuk membungkus jenazah Angeline dalam koper di kawasan Rungkut Asri.
Roy kemudian memacu mobil untuk membuang jasad korban di jurang sekitar tikungan Gajah Mungkur, Pacet, Mojokerto. Jasad Angeline itu dimasukkan dalam koper, diikat rapi, serta dibungkus 4 lapis plastik wrap.
"Dan pelaku membuang koper itu, tepatnya pada tanggal 5 Mei dini hari di sekitar tikungan jurang Gajah Mungkur, Jalan Pacet, Mojokerto," kata Pasma Royce.
Baru sebulan berselang polisi mendapatkan informasi terkait adanya mayat dalam koper yang dibuang ke Jurang Gajah Mungkur. Petugas hutan raya menerima informasi itu pada 3 Juni 2023.
Perlu diketahui, Angeline putus komunikasi dengan keluarganya sejak 3 Mei 2023. Dua hari kemudian atau pada 5 Mei 2023 keluarga melapor ke polisi. Artinya, sesuai data kepolisian, saat keluarga melapor kehilangan, jenazah Angeline sudah dibuang ke jurang Gajah Mungkur.
Saat itu juga pelaku sudah menggadaikan mobil dan juga menjual HP milik korban. Penjualan barang milik korban itu sudah diniatkan sebelumnya, karena sejak 3 Mei pelaku berupaya menggadaikan mobil Xpander yang ternyata milik kakak korban.
(hil/fat)