7 Fakta Sadis Mahasiswi Ubaya Dibunuh Guru Les Musik Lalu Dimasukkan Koper

7 Fakta Sadis Mahasiswi Ubaya Dibunuh Guru Les Musik Lalu Dimasukkan Koper

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Jumat, 09 Jun 2023 12:54 WIB
Penampakan R, guru les musik pembunuh mahasiswi UBAYA, Angeline Nathania.
Roy, guru les musik pembunuh mahasiswi Ubaya yang mayatnya dimasukkan koper (Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Aksi biadab dilakukan seorang guru les musik Rochmad Bagus Apryatna alias Roy. Ia membunuh muridnya yang juga merupakan mahasiswi di Universitas Surabaya (Ubaya) Angeline Nathania (21) atau AN. Roy mencekik leher korban hingga tewas, selanjutnya jasad korban dimasukkan koper dan dibuang di jurang.

Kejahatan Roy ini akhirnya tersingkap. Ia diamankan polisi di persembunyiannya di Pacet, Mojokerto. Usai dicecar polisi, Roy mengakui telah membuang jasad korban di jurang kawasan Gajah Mungkur, jalur Pacet-Cangar, Mojokerto.

Berikut 7 fakta biadab guru les musik bunuh mahasiswi Ubaya:

1. Angeline Sempat Dilaporkan Hilang

Sebelumnya, Angeline dilaporkan hilang usai berpamitan kuliah dari rumahnya di kawasan Gunung Anyar, Surabaya sejak Rabu (3/5) pukul 15.00 WIB. Dua hari tak pulang ke rumah, orang tua akhirnya melapor ke polisi. Saat dilaporkan hilang, ia membawa mobil Mitsubishi Xpander warna abu-abu nopol L-1893-FY

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dilaporkan orang tuanya pada 5 Mei, pengaduan bahwa anaknya hilang pada saat pamit pergi dari rumah untuk kuliah," jelas Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana, Kamis (8/6/2023).

2. CCTV Jadi Petunjuk Awal

Mirzal menyebut, Roy merupakan warga Surabaya. Aksi Roy membunuh korban terungkap dari rekaman CCTV di apartemen kawasan Gunung Anyar. Dalam rekaman, tampak Roy menjadi orang terakhir yang bersama korban.

ADVERTISEMENT

"Salah satunya petunjuk dari CCTV dari apartemen, kita berusaha mengidentifikasi semua yang terkait dan tersorot CCTV. Kebetulan pada saat kami pantau di CCTV itu, kita pertanyakan bahwa yang paling terakhir bersama korban adalah guru les musik yang diidentifikasi berinisial R. Pelakunya warga Surabaya juga," tambah Mirzal.

3. Roy Ngaku Sakit Hati terhadap Korban

Mirzal menambahkan, pelaku sudah diamankan polisi. Kepada polisi, Roy mengaku membunuh Angeline karena sakit hati. Namun polisi belum menjelaskan secara detail latar belakang sakit hati Roy. Ia lalu mencekik leher korban hingga tewas.

"Yang bisa kami dapatkan keterangan dari tersangka atau pelaku ini bahwa yang bersangkutan sakit hati lalu melakukan pembunuhan dengan mencekik korban," jelas Mirzal.

Selain sakit hati, Roy juga ingin memiliki mobil Angeline, baca di halaman selanjutnya!

4. Roy Juga Ingin Kuasai Mobil Angeline

Selain itu, Mirzal menyebut Roy juga ingin menguasai harta korban. Ia mengatakan, mobil Xpander milik AN dibawa lari oleh Roy dan digadaikan. Saat ini, mobil tersebut telah diamankan kembali oleh polisi usai digadai.

"Dia ingin menguasai harta karena mobilnya pun digadaikan," imbuhnya.

5. Dimasukkan Koper dan Ditutup Plastik Berlapis

Setelah mencekik leher korban, pelaku memasukkan jasad AN ke koper dan membuangnya di jurang kawasan Pacet, Mojokerto. Roy membungkus koper tersebut dengan plastik berlapis-lapis.

"Ditemukan adanya tas putih yang di-wrapping sampai 4 wrapping yang di dalamnya ditemukan jenazah perempuan," ungkap Mirzal.

Polisi sempat kesulitan mengevakuasi koper tersebut karena posisinya 20 meter di bawah jalan. "Kondisi tertutup (kopernya), jadi jenazah dimasukkan ke koper dalam kondisi tertutup, bukan dimutilasi, tapi utuh dimasukkan dalam koper tapi kondisi utuh," jelasnya.

6. Roy Tak Berkutik Saat Dicecar Polisi

Polisi sempat kesulitan mengungkap kasus hilangnya Angeline. Karena semua bukti terkait mobil ataupun identitas korban sudah hilang. Namun, polisi akhirnya melacak keberadaan Roy dan menemuinya di Mojokerto pada 6 Juni.

Saat diinterogasi lebih mendalam, Roy akhirnya mengakui telah membunuh Angeline. Mirzal tak menjelaskan secara rinci di mana lokasi R menghabisi nyawa Angeline. Mirzal hanya menjelaskan bagaimana Roy mencoba menghilangkan jejak usai membunuh.

"Mungkin karena sudah namanya perbuatan pidana apalagi menghilangkan nyawa, dia tergerak untuk memberi tahu kalau sudah membunuh korban. Jenazah dimasukkan ke dalam koper dan dibuang di Pacet," ungkap alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2004 tersebut.

7. Ubaya Sampaikan Duka Mendalam

Seluruh sivitas akademika Ubaya menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Angeline. Angeline merupakan mahasiswi Fakultas Hukum Ubaya angkatan 2020. AN salah satu mahasiswi yang punya nilai akademik bagus.

"Kami turut berduka cita atas meninggalnya mahasiswa kami. (Nilainya) baik. IPK bagus," jelas Manajer Marketing dan Public Relations Ubaya, Hayuning Purnama Dewi, dihubungi detikJatim melalui telepon, Kamis (8/6/2023).

Hayuning menambahkan, Ubaya siap memberikan bantuan hukum kepada keluarga AN. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ubaya siap diterjunkan untuk mendampingi proses hukum kasus pembunuhan ini.

"LBH kami siap membantu keluarga korban. Jika memang dibutuhkan, kami siap untuk LBH," tambah Hayuning.

Halaman 2 dari 2
(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads