Pengeroyokan terhadap seorang tukang las bernama KM (20) oleh sejumlah pesilat di Gresik berbuntut panjang. Warga asal Surabaya itu melaporkan para pesilat yang mengeroyok dirinya hingga babak belur ke polisi.
"Sudah laporan polisi kemarin malam. Sudah saya jelaskan juga kepada polisi kronologinya," kata KM kepada detikJatim, Senin (5/6/2023).
KM menambahkan bahwa dalam laporan itu dirinya telah memberikan polisi petunjuk. Salah satunya ciri-ciri pelaku pengeroyokan hingga kendaraan yang dipakai para pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya yang ingat itu ada tiga orang yang paling parah mengeroyok saya. Mulai memakai keramik, hingga memukul dengan tongkat royong," kata KM.
"Yang ikut lempar barang-barang seperti gelas kaca, botol hingga pot bunga saya nggak ingat. Tapi ada puluhan, karena mereka pulang konvoi," kata KM.
Saat dikeroyok para pesilat itu KM hanya bisa bersembunyi di bawah meja warung kopi. Ia bersyukur pemilik warung kopi menyelamatkannya dari amukan pesilat yang geram melihat kaos perguruan lain yang ia pakai.
"Kalau satu dua orang saya masih bisa membela diri. Tapi mereka banyak, jadi nggak bisa apa-apa. Tapi saya bersyukur masih bisa selamat," katanya.
Wakapolres Gresik Kompol Erika Pramana Putra membenarkan korban sudah melaporkan apa yang dia alami ke polisi. Erika bilang kasus itu sedang diselidiki.
"Iya sudah kami terima laporannya. Masih penyelidikan," katanya singkat.
Sebelumnya, nasib apes dialami tukang las berinisial KM. Gegara memakai kaos perguruan silat pria 20 tahun asal Surabaya itu dikeroyok puluhan pesilat.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (4/6/2023) siang sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu KM sedang beristirahat mengelas radiator di Bengkel Las Jalan Cerme, Gresik.
"Saya waktu itu jam istirahat beli es di warung sebelah bengkel. Saat di warung itu, ada kelompok pesilat konvoi dari Bunder menuju Morowudi," kata KM kepada detikJatim.
(dpe/iwd)