Senin dini hari itu Sony Safaat (25) yang pernah berjualan terang bulan menemui sang kekasih gelap di musala rumahnya. Sony mengajak Hotimah (39), perempuan warga Desa Karang Duwek, Arosbaya, Bangkalan yang telah berpacaran dengannya selama 2 tahun untuk bertemu.
Sony mengajak Hotimah bertemu di musala rumah perempuan itu. Tidak ada yang menyadari pertemuan mereka. Termasuk 3 anak-anak serta ibu Hotimah. Sementara Hotimah tidak menyadari bahwa Sony telah menyiapkan pisau di pagar dekat musala tersebut.
Sungguh bejat. Sony bersama kekasih gelapnya itu melakukan tindakan asusila di musala tersebut. Tapi rencana jahatnya tetap akan dia jalankan ketika perempuan itu kembali mendesaknya untuk meminta pertanggungjawaban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, sejak beberapa waktu sebelum pembunuhan itu terjadi, Sony mengaku bahwa Hotimah kerap mendesaknya untuk bertanggung jawab. Hotimah meminta Sony segera menikahinya karena di dalam perutnya terdapat janin hasil hubungan terlarang yang telah mereka jalani.
Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya menyebutkan bahwa pria yang telah mengenal korban selama 3 tahun itu memang sudah berencana menghabisi nyawa wanita itu jika terus memintanya untuk menikahinya.
Di hadapan penyidik pelaku mengakui bahwa dirinya dengan korban sempat melakukan hubungan asusila di musala tempat mereka bertemu. Setelah itu, korban yang sedang hamil kembali meminta pelaku untuk bertanggung jawab, menikahinya.
"Lalu di saat itu, korban menanyakan lagi dengan nada sedikit marah. Sempat terjadi cekcok di antara keduanya. Sehingga rencana (pembunuhan) oleh tersangka diwujudkan dengan membunuh korban," ujar Bangkit.
Dini hari itu sekitar pukul 01.00 pagi pelaku membunuh korban dengan pisau yang telah disiapkan di lahan depan musala rumahnya. Hotimah tewas mengenaskan dengan luka sayatan di leher dan robekan di perutnya.
Jenazah Hotimah baru ditemukan oleh keluarganya sebelum subuh. "Korban ditemukan oleh ibunya di lahan depan rumahnya sekitar pukul 04.30 WIB," ujar Bangkit.
Senin pagi ketika ibu korban menemukan jenazah Hotimah hingga membuat geger warga setempat, Sony yang telah membunuh korban juga datang ke lokasi. Dia bahkan sempat bertanya-tanya kepada warga lainnya
Bangkit mengatakan bahwa pembunuh berdarah dingin itu bahkan sempat datang ke rumah korban untuk mengikuti tahlilan di rumah korban. "Iya, pelaku datang untuk tahlilan di malam pertama dan kedua setelah korban meninggal," ujar Bangkit.
Awal perkenalan Sony dan Hotimah yang bermula dari resep terang bulan. Baca di halaman selanjutnya.
Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, pembunuhan Hotimah, warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya itu bermotif asmara. Dalam pemeriksaan terungkap perkenalan keduanya ini sudah terjadi selama 3 tahun.
"Kurang lebih 3 tahun, sudah lama juga," jelas Febri, Jumat (2/6/2023). "Dari hasil keterangan saksi maupun tersangka yang bersangkutan mengaku pacaran. Motifnya asmara karena korban ini minta pertanggung jawaban dari pacarnya."
Di hadapan penyidik dan awak media saat konferensi pers, Sonny menceritakan awal perkenalannya dengan korban. Ia mengaku pertama kali bertemu Hotimah saat berjualan terang bulan.
"Saat itu saya berjualan martabak manis (terang bulan). Karena sering beli jadi akrab. Lalu korban meminta nomor saya untuk meminta resep martabak manis yang saya jual," ujar Sony.
Pertemuan itu terjadi tiga tahun lalu. Setelah bertukar nomor dia berikan resep martabak manis itu pada korban. "Setelah itu komunikasi berlanjut, dia cerita soal rumah tangganya," kata Sony.
Di hadapan penyidik, Sony mengaku perkenalan awal itu tak berjalan lama. Usai memberikan resep dan mendengar curhatan korban, komunikasi ini tak berlanjut. Namun, beberapa waktu kemudian, keduanya lantas intens berkomunikasi.
"Ya dari situ mulai komunikasi lagi berjalan dua tahun terakhir," imbuhnya.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya menjelaskan bahwa korban hamil di luar nikah dengan pelaku. Sebab, saat ini korban masih berstatus sebagai istri orang meski telah pisah ranjang.
"Korban masih berstatus menikah, belum cerai," katanya.