Hubungan gelap ini terjadi selama beberapa tahun hingga Hotimah hamil. Namun nahas, saat minta pertanggung jawaban, Sonny justru menghabisi nyawa ibu 3 anak ini.
Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, pembunuhan Hotimah, warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, itu bermotif asmara. Dalam pemeriksaan terungkap perkenalan keduanya ini sudah terjadi selama 3 tahun.
"Kurang lebih 3 tahun, sudah lama juga," jelas Febri, Jumat (2/6/2023).
"Dari hasil keterangan saksi maupun tersangka, yang bersangkutan mengaku pacaran, motifnya asmara karena korban ini minta pertanggung jawaban dari pacarnya," kata Febri.
Febri menyebut, pelaku tak terima saat korban meminta pertanggungjawaban usai dihamili. Sebelum dibunuh, sempat terjadi cekcok antara keduanya.
"Sebelum terjadi pembunuhan memang terjadi peristiwa seperti itu sempat cekcok," imbuhnya.
Di hadapan penyidik dan awak media, Sonny menceritakan awal perkenalannya dengan korban. Ia mengaku pertama kali bertemu Hotimah saat berjualan terang bulan.
"Saat itu saya berjualan martabak manis. Karena sering beli jadi akrab. Lalu korban meminta nomor saya untuk meminta resep martabak manis yang saya jual," terang Sonny (2/6/2023).
Ia mengatakan, pertemuan itu terjadi pada tiga tahun lalu. Usai bertukar nomor, ia lalu memberikan resep martabak manis itu pada korban.
"Setelah itu komunikasi berlanjut, korban cerita soal rumah tangganya," tambahnya.
Di hadapan penyidik, Sonny mengaku perkenalan awal itu tak berjalan lama. Usai memberikan resep dan mendengar curhatan korban, komunikasi ini tak berlanjut. Namun, beberapa waktu kemudian, keduanya lantas intens berkomunikasi.
"Ya dari situ mulai komunikasi lagi berjalan dua tahun terakhir," imbuhnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya mengatakan, korban hamil diluar nikah dengan pelaku. Sebab, saat ini korban masih berstatus sebagai istri orang meski telah pisah ranjang.
"Korban masih berstatus menikah, belum cerai," pungkasnya.
Jenazah Hotimah pertama kali ditemukan oleh ibunya pada Senin (29/5/2023). Saat ditemukan tewas, kondisi korban sangat mengerikan. Ia mengalami luka akibat benda tajam di bagian leher dan perutnya.
Jenazah korban yang tewas mengenaskan itu langsung diautopsi. Dokter forensik RSUD Syamrabu Bangkalan dr Edi Suharto saat itu mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara korban meninggal akibat luka gorok di bagian leher.
"Terdapat luka di leher diduga luka tersebut diperoleh akibat sayatan senjata tajam. Ya, (hampir putus) kondisinya begitu," kata Edi.
(hil/dte)