.webp)
Keluarga telah mengikhlaskan kepergian Nurdiyana (14), siswi SMPN 31 yang dibunuh di Kedung Cowek Surabaya. Meski demikian, mereka meminta kedua tersangka, yakni Y (16) dan R (14) dihukum mati.
Ibu Almarhumah Nurdiyana, Marlayem (72) mengatakan ia telah meminta tersangka dijatuhi hukuman mati. Terutama bagi tersangka Y yang sempat memacari putrinya.
"Saya minta Y dihukum mati," kata Marlayem saat ditemui awak media di Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Senin (15/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marlayem menjelaskan bahwa dirinya juga ingin para pihak lain yang diduga terlibat dalam kasus Nurdiyana juga diusut tuntas. Salah satunya adalah ibu dari Y.
Menurut Marlayem, ibu dari Y pernah mengancam dirinya dan keluarganya. Bahkan, ibu tersangka sempat melindungi Y.
"Ibu dari Y ini juga turut diseret untuk dihukum. Dia bilang punya bekingan polisi, bilang bakal menuntut balik keluarga kami, mengancam-ancam keluarga kami," katanya.
Sebagai seorang ibu Marlayem mengaku tidak bisa menerima dan memaafkan aksi keji Y begitu saja. Bahkan, ia ingin nyawa anaknya yang hilang dibayar dengan nyawa.
"Pelaku yo kudu mati (Pelaku ya harus dihukum mati)," tuturnya.
Sementara itu, penasihat hukum keluarga Nurdiyana M Sholeh berharap agar polisi segera menindak bilamana ditemukan kejanggalan pada orang tua tersangka Y.
Mesk demikian Sholeh mengakui permintaan Marlayem agar Y dihukum mati tidak bisa dipaksakan. Sebab, perlindungan terhadap anak juga diatur oleh negara.
"Harapan dan usulan dari saya, supaya kepolisian menyediakan satgas orang hilang. Ketika ada orang hilang, polisi gerak cepat," tutupnya.
(dpe/iwd)
