Kasus pembunuhan sekaligus pemerkosaan di Gudang Peluru, Kedung Cowek, Surabaya yang dialami korban Nurdiyana (14) banyak menjadi perhatian. Terlebih korban merupakan pelajar di salah satu SMP negeri Surabaya.
Ketua TP PKK Rini Eri Cahyadi atau istri dari Wali Kota Surabaya melakukan takziah ke rumah duka korban. Rini bertemu langsung dengan orang tua korban untuk menguatkan keluarga yang ditinggal anak tercinta.
Tak hanya datang untuk takziah, Rini juga mengajak para guru korban untuk yasinan dan tahlil bersama. Ia juga berbincang-bincang dan menguatkan orang tua korban yang masih berselimut rasa duka atas kepergian korban untuk selamanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum meninggalkan rumah duka, Rini memberikan tali asih kepada orang tua korbansebagai tanda turut berbela sungkawa kepada keluarga korban.
Korban sendiri telah dilaporkan hilang sekitar tiga pekan. Kemudian ditemukan dengan kondisi tak bernyawa dan menjadi korban pembunuhan oleh dua pelaku yang juga masih di bawah umur.
Usai takziah, Rini menyampaikan, dengan adanya musibah ini menjadi pembelajaran untuk dirinya sendiri dan para orang tua di Surabaya.
"Tugas dari Ibu atau orang tua itu menjaga anak-anaknya. Ini menjadi pembelajaran buat kita semua untuk lebih waspada, perhatian dalam menjaga anak-anak kita," kata Rini, Kamis (11/5/2023).
Berkaca dari kasus ini, Rini mengajak para orang tua untuk semakin memberikan perhatian dan kewaspadaan terhadap anak. Mulai dengan mewajibkan anak pamit ketika mau keluar rumah.
"Kalau izin dua jam terus lebih dari dua jam harus ditanyakan keberadaannya, dia perginya sama siapa dan pergaulan serta teman-temannya siapa. Kita memang tidak bisa membatasi anak-anak kita untuk bergaul dengan siapa saja, apalagi sekarang sudah ada gadget dan media sosial. Namun, karena tugas kita sebagai orang tua, maka harus terus mendampingi anak-anak kita ke depannya," tuturnya.
Menurutnya, tugas menjaga anak-anak tidak hanya tanggung jawab orang tua. Tetapi juga guru dan masyarakat bersama menjaga anak-anak Surabaya.
Ia lalu menyontohkan ketika di sekitar ada gerombolan anak-anak yang tidak wajar, warga yang mengetahui diminta untuk membuyarkan. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan ketika dibiarkan saja.
"Makanya Pak Wali selalu mengajak kita, mendorong kita semua untuk bersinergi, berkolaborasi dan bergotong royong serta guyub rukun di tengah-tengah warga. Jadi, saya juga berharap warga terus memperhatikan lingkungan sekitarnya," ujarnya.
"Terutama kepada para orang tua supaya lebih waspada dalam menjaga anak-anaknya dan lebih berhati-hati serta tidak sembarangan anaknya bergaul dengan orang lain. Mari kita bersama-sama menjaga anak-anak Surabaya," pungkasnya.
(abq/iwd)